Rabu 22 Nov 2017 10:09 WIB

Partisipasi Pemuda dalam Kegiatan Keagamaan Diharapkan Naik

Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di GOR Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Selasa (21/11).
Foto: kemenpora.go.id
Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di GOR Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) yang menjadi rangkaian Kirab Pemuda 2017 menjadi  langkah awal pemerintah untuk meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan. “GMKS ini menjadi langkah awal Kemenpora meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan," ujar Asisten Deputi (Asdep) Peningkatan Iptek dan Imtak Pemuda pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya, saat mengikuti GPMKS di GOR Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Selasa (21/11).

Di saat bersamaan, ada momen Kirab Pemuda 2017, di mana para pemuda dari 34 provinsi dengan latar belakang keyakinan agama yang berbeda-beda sedang berkumpul menyuarakan semangat berani bersatu di tengah kebhinekaan. "Tentunya, ini menjadi saat yang tepat untuk menumbuhkan semangat saling menghormati di tengah perbedaan keyakinan yang ada,”  ujar Esa.

GPMKS di Provinsi Banten diikuti sekitar 500 pemuda dari enam agama berbeda yang diakui. Masing-masing pemuka agama secara bergantian memanjatkan doa untuk kedamaian dan persatuan bangsa serta harapan terjaganya toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Menurut data BPS tahun 2009-2015, lanjut Esa, tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan tiap tahun semakin menurun. Dari 67,18 persen pada tahun 2009, menurun 51,72 persen pada tahun 2015. Kondisi inilah yang juga menjadi latar belakang digelarnya GPMKS dalam rangkaian Kirab Pemuda.

Esa berharap, GPMKS dilaksanakan oleh kementerian/lembaga lainnya, pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan keagamaan hingga lingkungan masyarakat dan keluarga. "Masa depan bangsa ini ditentukan oleh kesadaran kolektif, termasuk pemuda, terhadap penguatan keyakinan agama masing-masing dalam bingkai NKRI yang senantiasa dijiwai dengan nilai-nilai religius," kata dia.

Selain GPMKS, Kirab Pemuda 2017 di Banten yang berpusat di Cilegon juga menghadirkan berbagai kegiatan. Pada hari ketiga berada di Provinsi paling barat di Pulau Jawa ini, rombongan pemuda dari 34 provinsi ini juga mengikuti berbagai kegiatan, seperti bakti sosial, pameran kreativitas pemuda, serta klinik pelatihan kewirausahaan pembuatan film pendek.

Kirab Pemuda Nusantara 2017 yang mengusung tema Berani Bersatu, dimulai sejak 26 September, diikuti 72 pemuda yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia yang terbagi dalam dua zona.  Zona 1 bergerak dari Miangas menuju Sabang, sedangkan zona dua dari Rote Ndao, NTT menuju Merauke dengan menyisir semua provinsi, sebelum kemudian kedua rombongan akan bertemu di Blitar Jawa Timur, yang menjadi puncak Kirab Pemuda 2017, pada 5-8 Desember mendatang. Rombongan Kirab Pemuda yang tengah berada di Banten merupakan kelompok yang menyisir Zona 1.

Pada hari terakhir di Banten, Rabu (22/11) besok, para peserta Kirab Pemuda akan mengunjungi Mesjid Agung Banten Lama sebagai salah satu ikon sejarah sekaligus destinasi wisata religi andalan Banten. Setelah itu akan beramah-tamah dengan Wakil Gubernur dan jajaran Dispora Banten sebelum dilepas menuju ibu kota Jakarta sebagai titik berikutnya yang akan dilintasi Kirab Pemuda 2017.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement