Rabu 22 Nov 2017 11:27 WIB

Bayi Gizi Buruk Tewas Diduga Dibekap Ayah

Rep: Issha Haruma/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang bayi berusia dua tahun di Medan tewas di tangan ayahnya. Bayi malang bernama Diaz itu diduga dibekap hingga kehabisan napas.

Dugaan pembunuhan itu terjadi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), Jalam Kayu Putih, Tanjung Mulia Hilir, Senin (20/11). Di rumah itu, nyawa bayi laki-laki yang mengalami gizi buruk itu diduga dihabisi ayahnya, Syahfitri (43).

Awalnya, keluarga menduga balita itu meninggal akibat gizi buruk yang dideritanya. Ibu korban, Heni (42) mengatakan, anak bungsunya itu memang menderita gizi buruk sejak lama.

Sebelum kejadian, Heni yang berniat membawa Diaz ke rumah sakit keluar rumah untuk bertelepon terkait pengurusan BPJS. Saat itu, Diaz sedang menangis. "Anak saya sedang di ayunan. Karena sakit, nangis terus," kata Heni.

Usai bertelepon, Heni kembali masuk rumah. Dia pun melihat Diaz mengalami sesak napas. Balita itu langsung dibawa ke RS Mitra Medika. Namun, nyawanya tak lagi bisa tertolong.

"Anak saya sesak-sesak gitu di atas ayunan. Tapi sampai di rumah sakit anak saya meninggal, nyawanya tak tertolong lagi," ujar Heni.

Hari itu juga, Diaz dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jalan Klambir Lima, Tanjung Gusta. Ayahnya, Syahfitri tampak ikut berkabung saat itu.

Namun, pengakuan mengejutkan datang dari putra mereka yang lain, Aulia (5). Malam harinya, Aulia menceritakan kepada tetangganya bahwa dia melihat ayahnya membekap Diaz dengan bantal saat ibunya sedang bertelepon.

Mendengar itu, tetangganya pun langsung memberitahu pihak keluarga yang masih berkumpul di rumah dalam suasana duka. Aulia lalu kembali mengaku melihat ayahnya membekap adiknya di ayunan.

Malam itu juga pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pelabuhan Belawan. Petugas yang datang ke lokasi langsung mengamankan Syahfitri yang saat itu masih berada di Rusunawa.

"Kalau memang benar suami saya yang membunuh, biar saja dipenjara dan diproses secara hukum. Jangan datang-datang lagi suami saya itu," kata Heni.

Hingga kini, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Yayang Rizki Pratama mengatakan, kasus tersebut masih diselidiki.

"Saksi anaknya sudah kami periksa. Masih kami selidiki," kata Yayang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement