Selasa 21 Nov 2017 21:57 WIB

Ganjar: Ada 'Penumpang Gelap' Dibalik Kesaksian Nazaruddin

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Ganjar Pranowo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kesaksian Nazaruddin dalam persidangan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) janggal. Ia menilai kesaksian Nazaruddin sudah direkayasa secara berlebihan.

Menurutnya, kesaksian itu sudah dari dulu diungkap dan terakhir mengaku melihat dirinya menerima duit dalam proyek KTP-el. Namun dalam menyebutkan waktunya tidak pas.

"Bandingkan dengan kesaksian Gamawan Fauzi atau kesaksiannya Ketua Komisi. Tidak ada yang menceritakan itu, maka ini yang menurut saya aneh," tegas Ganjar Pranowo di sela membuka Rakerda III dan Harmonisasi DPD Perbarindo Jawa Tengah, yang dilaksanakan di Griya Persada Covention Hotel dan Resort Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (21/11).

Ganjar bahkan menyebut ada kesaksian yang menurutnya sudah direkayasa secara berlebihan. Misalnya dalam persoalan angka yang tidak konsisten. "Yang kedua, dia (red; Nazaruddin) menyampaikan duit itu dibagi pada bulan September hingga Oktober. Padahal Bu Mustokoweni Murdi meninggal bulan Juni. Maka, saya kira rekayasa itu sudah sangat berlebihan," katanya.

Meski demikian, ia menyadari jika situasi sangat memungkinkan adanya para 'penumpang gelap' untuk melakukan 'move' politik. "Ya saya sadar saja karena situasinya. Tetapi prinsipnya satu saja, ketika kamu konsisten untuk antikorupsi pada saat itu, musuhmu akan banyak dan diganggu terus menerus," ucapnya.

Seperti diketahui, nama Ganjar Pranowo, kembali disebut- sebut dalam sidang lanjutan perkara KTP-El saat mantan Bendara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin memberikan kesaksian untuk terdakwa Andi Narogong.

Nazaruddin menyebut Ganjar yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI menjadi salah satu penerima aliran duit proyek KTP- El tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement