Selasa 21 Nov 2017 19:54 WIB

Pelabuhan Teluk Tapang Sumbar Terganjal Akses Jalan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Wagub Sumbar Nasrul Abit saat meninjau Pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman Barat, Selasa (21/11).
Foto: REPUBLIKA/Sapto Andika Candra
Wagub Sumbar Nasrul Abit saat meninjau Pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman Barat, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Infrastruktur fisik di Pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman Barat, Sumatra Barat, yang sudah siap tak sebanding dengan akses jalan yang masih minim. Hal ini menjadi pengganjal bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Sumatra Barat, terutama di Pasaman Barat.

Pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman, Barat Sumatera Barat sebetulnya rampung sejak Mei 2017. Fasilitas yang ada di dalamnya siap digunakan untuk melayani bongkar muat kapal, khususnya ekspedisi produk minyak sawit dan komoditas pertambangan seperti bijih besi. 

Namun, infrastruktur jalan menuju lokasi pelabuhan belum siap. Imbasnya, hingga hari ini pelabuhan yang disebut-sebut bakal menyaingi Pelabuhan Teluk Bayar di Kota Padang tersebut belum bisa beroperasi.

Bupati Pasaman Barat Syahiran mengungkapkan, masih butuh anggaran hingga ratusan miliar rupiah untuk merampungkan pembangunan akses jalan menuju pelabuhan. Syahiran menyebutkan, pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang telah menyedot anggaran hingga Rp 200 miliar sejak proyek mulai berjalan pada 2006 lalu. 

Tapi, ternyata pekerjaan masih banyak. Pembangunan jalan sepanjang 42 km menuju pelabuhan masih harus menyerap anggaran hingga Rp 400 miliar.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat sebetulnya tak lantas pasrah. Syahiran mengaku, kekurangan dana pembangunan jalan dan urungnya operasional Pelabuhan Teluk Tapang sudah berkali-kali disampaikan kepada pemerintah pusat. Namun respons lugas belum bisa didapat.

Catatan Pemda Pasaman Barat, sebanyak 37 km jalan raya harus dibangun, ditambah 8 unit jembatan yang harus dituntaskan. Total ada 42 km jalan yang harus dibangun demi mengakses Pelabuhan Teluk Tapang.

"Untuk melanjutkan pembangunan ini tentu tidak bisa dengan APBD Kabupaten maupun Provinsi karena biayanya terlalu besar," kata Syahiran saat mendampingi Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat meninjau pelabuhan, Selasa (21/11).

Syahiran menilai, operasional Pelabuhan Teluk Patang bakal menggenjot ekonomi Pasaman Barat, bahkan Sumatra Barat secara menyeluruh. Tak hanya itu, beroperasinya Pelabauhan Teluk Patang nantinya juga akan memecah beban operasi Pelabuhan Teluk Bayur selama ini. 

Harapannya, kerusakan jalan nasional menuju Teluk Bayur juga bakal berkurang, seiring dengan mulai beralihnya truk-truk pengangkut komoditas perdagangan melalui Teluk Tapang. Pengiriman barang tak perlu jauh-jauh ke Padang, cukup ke Pasaman Barat.

Sejak dibangun 2006, sejumlah perusahaan yang beroperasi di Pasaman Barat sudah membantu pembangunan jalan. Sebuah perusahaan tambang bijih besi misalnya, selain menanamkan investasi hingga Rp 10 miliar, juga membantu pembangunan jalan sepanjang 9 km.

"Jika akses ini cepat beroperasi, diyakini geliat investor akan lebih cepat di Pasaman Barat," jelas Syahiran.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit juga menginginkan Pelabuhan Teluk Tapang ini segera beroperasi. Sebab menurutnyta, sudah terlalu lama pelabuhan berskala Internasional ini terbengkalai.

"Pelabuhan ini sangat strategis untuk menunjang intensitas perdagangan. Tidak saja soal bijih besi, dari pelabuhan ini nanti juga memudahkan aktivitas pengangkutan CPO yang selama ini harus di antar ke pelabuhan teluk Bayur," kata Nasrul.

Selain itu, dengan terbukanya akses transportasi pelabuhan kelak akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi, Kabupaten Pasaman Barat masih menyandang sebagai daerah tertinggal. 

Ia berharap, operasional Pelabuhan Teluk Tapang bisa mengeluarkan Pasaman Barat dari status daerah tertinggal. "Masalah utamanya jalan. Itu yang akan kita tinjau dan segera kita usahakan secepatnya," ujar Nasrul. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement