Selasa 21 Nov 2017 08:03 WIB

Siapa Paling Pas Jadi Cawagub Ridwan Kamil?

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Elba Damhuri
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencoba mobil listrik Evhero karya Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung saat dilauching, di Gedung Serbaguna Itenas, Kota Bandung, Rabu (15/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencoba mobil listrik Evhero karya Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung saat dilauching, di Gedung Serbaguna Itenas, Kota Bandung, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG —Teka-teki siapa pendamping Ridwan Kamil belum terpecahkan juga. Partai pengusung Ridwan Kamil (Emil) sebagai calon gubernur Jawa Barat belum sepakat ihwal siapa calon wakil pria yang saat ini menjabat wali kota Bandung itu dalam Pemilihan Kepala Daerah (Plilkada) Jabar 2018 mendatang.

Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar mengatakan, semua partai punya nama dan ada pertimbangan yang cocok dengan Ridwan Kamil. Penetapan nama cawagub Emil juga, kata dia, harus dilihat dari zonasinya. Yakni, Emil kuat di selatan. Jadi, harus mencari cawagub yang kuat dari utara.

"Yang kuat di utara ini, ya PKB. Kami mengusulkan Syaiful Huda," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu usai menghadiri acara peluncuran buku Dari Desa Membangun Indonesia di kampus UPI, Senin (20/11).

Kendati demikian, Cak Imin menyatakan, terus melakukan komunikasi hingga level penyusunan koalisi untuk menentukan cawagub. Saat ditanya terkait penahanan Ketua Umum Golkar Setya Novanto akan berpengaruh pada suara Emil, menurut Cak Imin, tak ada masalah dengan penetapan tersebut karena hal itu di luar konteks.

"Karena koalisinya kan PKB, PPP, dan Nasdem. Kami akan tetap bersama Golkar, tapi nentuin cawagubnya koalisi. Ini masih dipelajari terus," ujarnya.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih bertahan dengan usulan Uu Ruzhanul Ulum agar dapat mendampingi Emil. PPP terus meningkatkan popularitas dan elektabilitas menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

Menurut Ketua Korwil Jabar, Banten, DKI DPP PPP, Nurhayati Monoarfa, mandat sebagai calon wakil gubernur yang diberikan partai berwarna hijau itu harus diamankan dengan baik oleh Bupati Tasikmalaya tersebut.

"PPP mendorong Pak Uu meningkatkan survei. Tidak ada halangan, tidak ada masalah. Tinggal bekerja keras lagi," ujar Nurhayati kepada wartawan di Bandung, Senin (20/11).

Menurut Nurhayati, PPP telah mantap memilih Uu sebagai calon wakil gubernur untuk dipasangkan dengan Ridwan Kamil yang menjadi calon gubernur. Keputusan ini sudah resmi sehingga partai tersebut tidak akan mengubahnya lagi.

Emil mengatakan, partainya menjatuhkan pilihan PPP kepada Uu bukan tanpa alasan. Karena, berdasarkan hasil survei dan kapasitas pun, Bupati Tasikmalaya itu dianggap berada di posisi yang paling baik.

Ketua DPP PPP Bidang Pemenangan Dayat Hidayat mengatakan, partainya akan berupaya maksimal dalam mengusung Uu sebagai calon wakil gubernur. "Pak Uu adalah kader terbaik PPP, dan wajib hukumnya kita pertahankan," katanya.

Dayat mengatakan, partainya bersama Emil telah sepakat terkait pemilihan Uu sebagai wakil gubernur. "Beliau (Ridwan Kamil) sudah menandatangani kesepakatan untuk wakil gubernur dari PPP ada Pak Uu. Itu final, mengikat," ujarnya.

Oleh karena itu, PPP akan serius dalam memperjuangkan kadernya tersebut. Karena, kewajiban partai untuk mempertahankan Uu agar bisa mendampingi Ridwan Kamil. \"Salah satu pertimbangannya, Pak Uu hasil surveinya tertinggi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement