Selasa 21 Nov 2017 09:03 WIB

Kapolri Kirim Bantuan Korban Banjir Bandang

Banjir Bandang (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Banjir Bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Prof Tito Karnavian mengirimkan bantuan bagi korban banjir bandang yang terkena dampak luapan Bendungan Pandandure Kabupaten Lombok Timur.

Penyerahan bantuan dari Kapolri tersebut diwakilkan secara simbolis oleh Wakapolda NTB Kombes Pol Tajuddin didampingi Kapolres Lombok Timur AKBP M Eka Fathurrahman dan Sekda Lombok Timur Rohman Farly pada Senin di lokasi penampungan Masjid Jami Keruak, Kabupaten Lombok Timur.

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian. Karena masyarakat sudah sangat dekat dan mendukung dalam setiap pelaksanaan tugas Polri di lapangan," kata Tajuddin.

Dalam penyerahan bantuan berupa tiga ton beras, 100 kotak mi instan, 50 krat telur serta 100 selimut beserta sarung, Wakapolda NTB beserta rombongan meninjau lokasi yang terkena dampak banjir bandang dan juga tempat penampungan korban. Saat bertemu korban banjir, Wakapolda NTB juga turut menyampaikan permohonan maaf Kapolri yang tidak dapat hadir langsung memberikan bantuan.

Selain menyampaikan pesan Kapolri, Wakapolda NTB turut memberikan dukungan emosional kepada para korban banjir agar tegar dalam menghadapi musibah bencana ini. Pada kesempatan itu juga Tajuddin mengajak korban banjir maupun warga yang ikut menyaksikan penyerahan bantuan tersebut untuk senantiasa waspada di tengah musim hujan yang mungkin saja akan datang kembali banjir susulan.

Empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur yang terkena dampak banjir bandang ini meliputi Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Sakra dan Kecamatan Sakra Barat. Daerah yang paling parah dilanda banjir terdapat di Kecamatan Keruak yang meliputi 10 desa yakni Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes dan Bintang Oros.

Dampak banjir bandang di Desa Sepit Kecamatan Keruak mengakibatkan 15 rumah rusak berat, 65 rumah rusak sedang, 15 rumah rusak ringan, dan 4 jembatan rusak. Sedangkan di Desa Senyiur, banjir bandang merusak 47 rumah rusak berat, 25 rumah rusak sedang, dan 2 jembatan rusak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement