Selasa 21 Nov 2017 06:49 WIB

Luhut: Golkar tak Usah Kita Terlalu Ramai-ramaikan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Panjaitan
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi senior partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa kondisi Golkar saat ini masih baik. Meskipun sang Ketua Umum Setya Novanto telah dijadikan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), partai berlambang pohon beringin ini dianggap tidak menghadapi masalah serius.

"Saya kira biar saja di Golkar berproses dengan baik. Enggak usah kita terlalu ramai-ramaiin," kata Luhut di Istana Negara, Senin (20/11).

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim ini menjelaskan, akan ada mekanisme yang sejauh ini sedang berproses dalam partai tersebut. Untuk itu masyarakat dan kalangan poitik lain diharap tidak banyak ikut campur terkait internal Golkar.

Golkar merupakan partai yang sudah cukup lama berada di kancah perpoltikan Indonesia. Partai ini dianggap cukup matang dalam memproses segala persoalan yang ada, dan menghasilkan yang terbaik bagi partai serta seluruh kadernya.

Terkait dengan kemungkinan adanya sosok yang menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum, Luhut menyebut haris ada sosok yang baik ketika duduk sebagai pemimpin Golkar. Namun, dia enggan menyebut siapa yang pantas menggantikan Setya Novanto jika memang harus digantikan.

Politisi partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, persoalan yang menyangkut ketua umum dan mengharuskan adanya pergantian kursi ketua pada dasarnya dikembalikan kepada mekanisme pada partai sendiri. Selain itu, agenda rapat pleno juga bisa diselenggarakan ketikan aspirasi di daerah mengemuka untuk mengadakannya.

"Itu (rapat pleno dan munaslub) tergantung kepada daerah-daerah," kata Airlangga di Istana Negara, Senin (20/11).

Menurutnya Menteri Perindustrian ini, langkah penyelamatan partai berlambang Pohon Beringin pastinya akan dibahas di tingkat daerah. Wacana untuk menggelar rapat pleno pun akan muncul dari setiap daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement