Ahad 19 Nov 2017 19:20 WIB

Sudah 67 Juta Pengguna Ponsel Daftarkan Kartu Prabayar

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Kartu Perdana seluler. Pemerintah berencana menerapkan kebijakan pendaftaran ulang pengguna kartu prabayar pada 31 Oktober 2017.
Foto: antara
Kartu Perdana seluler. Pemerintah berencana menerapkan kebijakan pendaftaran ulang pengguna kartu prabayar pada 31 Oktober 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah optimistis pelaksanaan registrasi kartu seluler akan tuntas akhir Februari 2018. hal itu terlihat dari sudah banyak masyarakat yang teratur mendaftarkan ulang kartu prabayar yang mereka pakai.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengumumkan registrasi kartu prabayar membuat warga antusias berbondong-bondong perduli akan identitas pribadi seperti KTP dan KK. Selama 19 hari sejak 31 Oktober 2017 sudah banyak masyarakat yang mendaftarkan ulang kartu selulernya.

"Hingga pukul 10.00 tadi sebanyak 67 juta orang yang berhasil registrasi dan akan terus berkembang," ujar Rudiantara selepas acara Jambore TIK Bagi Penyandang Disabilitas, di Jakarta, Ahad (19/10).

Perkiraan Kemenkominfo lebih dari 200 juta pengguna akan berhasil melakukan registrasi sampai Februari mendatang. "Kendala pasti ada, banyak juga yang gagal, kenapa gagal, yang berhasil pun awalnya gagal," ujarnya.

Menurutnya, faktor kegagalan registrasi kartu seluler adalah banyaknya angka saat memasukkan nomor 32 digit. Banyak masyarakat berulang kali mendaftar agar dapat berhasil. Untuk itu masyarakat diharapkan kesabarannya jika kegagalan terus berlanjut.

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement