Ahad 19 Nov 2017 17:07 WIB

Usai Bebaskan Sandera, Polri Imbau Anggota KKB Menyerah

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Brigjen Pol Rikwanto (kanan)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Brigjen Pol Rikwanto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya pembebasan sandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Tembagapura, Papua, aparat melakukan dua tugas secara bersamaan. Tugas tersebut adalah penjagaan dan pengejaran.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Polri dan TNI dalam melakukan penjagaan baik pada sandera yang telah dievakuasi maupun yang belum dievakuasi. Sebanyak 344 sandera yang kebanyakan bukan warga asli Papua telah dievakuasi. Namun, seribu lainnya sempat menolak dievakuasi.

"Jadi satu sisi mereka mengamankan yang disandera, satu sisi mereka melakukan pengejaran KKB sambil kita Imbau supaya menyerah jangan sampai terjadi baku tembak dan terluka," kata Rikwanto di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Ahad (19/11).

Rikwanto menjelaskan, awalnya tim gabungan TNI dan Polri melakukan upaya memasuki ke area sandera. Mereka pun berhasil menemui sandera dan memisahkan sandera dengan milisi KKB. "Penyandera diamankan, jadi ini merupakan suatu keberhasilan dalam penyelamatan sandera, mereka para KKB ini melarikan diri," ujarnya.

Rikwanto menyebutkan, lebih dari 20-an orang masih diburu. TNI dan Polri pun masih melakukan penjagaan ketat pada warga. "Tetap di sana, tapi kita tempatkan TNI Polri untuk penjagaan. Semuanya aman tidak ada yang terluka semua selamat," kata Rikwanto.

Sejak Jumat (17/11) pukul 15.00 WIT sore, jumlah warga sipil yang berhasil dievakuasi aparat adalah 344 orang. Sedangkan yang belum dievakuasi berjumlah sekitar seribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement