Jumat 17 Nov 2017 16:41 WIB

BPBD Minta Warga Singajaya Garut Mengungsi Akibat Longsor

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Bencana banjir dan longsor di Garut , Jawa Barat (Ilustrasi)
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Bencana banjir dan longsor di Garut , Jawa Barat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Jawa Barat membantu warga terdampak tanah longsor di Singajaya untuk mengungsi sementara. Pilihan mengungsi diambil guna menghindari bahaya longsor susulan.

"Seluruh Korban dievakuasi ke tempat yang lebih aman dan tinggal bersama tetangga dan keluarga terdekat," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut, Dadi Zakaria kepada wartawan, Jumat (17/11).

Dia mengatakan, bencana alam tanah longsor di Kampung Cipongpok, Desa Sukamulya, Kecamatan Singajaya pada Kamis (16/11) sore. Longsor diakibatkan hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut. Dampaknya satu rumah rusak dan sepuluh rumah warga lainnya terancam bahaya longsor susulan. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, diperkirakan kerugian materi mencapai 380 juta.

"Rumah yang terancam sekitar sepuluh unit, sedangkan satu rumah roboh tergusur material longsoran," ujarnya.

Alhasil, semua warga yang menempati rumah tersebut sementara diungsikan ke rumah tetangga dan keluarganya. Di sisi lain, aparatur pemerintah setempat bersama masyarakat bergotong royong guna membersihkan material longsoran tanpa alat berat.

"Kewaspasaan terus ditingkatkan mengingat intensitas hujan yang tinggi terutama di daerah labil," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement