REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sejumlah jurnalis asal negara Prancis mengunjungi danau Rawapening. Selain mencicipi aneka kuliner khas Kabupaten Semarang, mereka juga datang untuk mempromosikan pariwisata danau alam yang ada di Kabupaten Semarang ini.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, Danau Rawapening layak dijadikan obyek wisata kelas dunia. Karena itu, perusahaannya getol membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang untuk mempopulerkan Rawapening, sebagai lokasi wisata kelas dunia.
Menurut Irwan, saat ini persoalan di Rawapening adalah sedimentasi yang tinggi serta populasi gulma air jenis enceng gondok. Karena itu diperlukan kebijakan revitalisasi untuk mengembalikan fungsi danau alam yang ada di Kabupaten Semarang ini.
Untuk revitalisasi bisa dilakukan dengan pengerukan sedimentasi. Terkait hal ini perlu kebijakan yang melibatkan Pemerintah Pusat serta pemerintah daerah.
Sedangkan persoalan gulma bisa diatasi bersama-sama. Selain upaya pembersihan enceng gondok yang kini sudah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pihaknya juga siap membeli gulma air yang sudah diambil dari permukaan Rawapening ini untuk bahan bakar pellet (briket).
Jika fungsi danau Rawapening ini bisa dikembalikan, maka akan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Karena ekonomi masyarakat akan menggeliat.
“Baik dari sektor perikanan, pariwisata dan pemanfaatan sumber daya yang ada lainnya,” katanya, di sela ulang tahun ke-66 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang dipusatkan di danau Rawapening, kompleks Bukit Cinta, banyubiru, Selasa (14/11).
Oleh karena itu, dalam merayakan ulang tahun kali ini perusahaannya memilih Danau Rawapening. Pesta wisata kuliner Kabupaten Semarang menjadi konsep yang diusung dalam ulang tahun kali ini.
Sejumlah jurnalis baik cetak, online serta televisi dari Prancis ikut hadir di tengah-tengah para undangan. Mereka tidak saja datang, namun juga akan ikut mempromosikan wisata di Rawapening ini.
Sebab selain danau alam ini, di sekitar Rawapening juga ada sejumlah destinasi pendukung yang sangat diminati wisatawan asing, seperti Museum Kereta Api Ambarawa, candi Gedongsongo serta sejumlah coffe plantation.
Mereka datang, karena cerita dari mahasiswa farmasi Universitas Poitiers Perancis yang pernah belajar dan melakukan penelitian di pabrik industri jamu ini. Sehingga mereka juga akan menulis tentang Rawapening dan mempromosikan wisata yang ada.
“Pariwisata Indonesia harus dipromosikan. Karena pariwisata ini sifatnya berkelanjutan dan dapat mempengaruhi segala bidang. Termasuk memberikan pemasukan bagi daerah,” ungkapnya.
Bupati Semarang, dr H Mundjirin ES SpOG mengatakan, saat ini Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana sedang melakukan percepatan pembersihan gulma enceng gondok dari permukaan danau Rawapening.
Bahkan BBWS Pemali Juwana telah menambah tiga kapal dredger (penangkap enceng gondok) di titik pembersihan danau alam ini. Tujuannya tak lain agar fungsi Rawapening bisa dikembalikan lagi.
“Setelah enceng gondok bersih dari permukaan Rawapening, nanti Ditjen Cipta Karya juga akan membantu melakukan penataan kawasan di sekitar danau alam ini. “Mudah- mudahan proses ini bisa berjalan dengan baik, sehingga wisata di rawapening akan semakin meningkat,” tambahnya.