Senin 13 Nov 2017 19:18 WIB

ASEAN Masih Alami Tantangan Kejahatan Lintas Negara

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bersama presiden AS Donald Trump.
Foto: kemenko pmk
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bersama presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-31 yang diselenggarakan di Filipina, Senin (13/11) waktu setempat.

Sidang KTT ASEAN ke-31 dibuka oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dan dihadiri oleh 10 Kepala Negara ASEAN, Kepala Negara Mitra Wicara dan Organisasi Internasional Mitra Wicara ASEAN, yaitu Amerika, Cina, Jepang, Kanada, India, Korea Selatan, Uni Eropa, PBB serta Para Kepala Negara  EAS (East Asia Summit) yaitu Rusia dan Selandia Baru. Dalam pidatonya dihadapan para Kepala Negara ASEAN, Presiden Joko Widodo menyampaikan, pada perayaan ulang tahun ASEAN yang ke-50 ini, ASEAN telah mampu menciptakan ekosistem stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara. 

"Namun, ASEAN tidak boleh berpuas diri karena masih terdapat banyak tantangan ASEAN seperti ancaman kejahatan lintas negara seperti terorisme," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin.

Ia menambahkan, ASEAN membutuhkan suatu collective leadership yang kokoh dan dapat merespon dinamika perubahan di ASEAN dengan efektif.

Sementara itu, Puan Maharani yang hadir mendampingi Presiden Jokowi sekaligus selaku ketua Pilar Sosial Budaya ASEAN menyampaikan telah mengangkat ASEAN Declaration on Culture of Prevention yang merupakan deklarasi lintas pilar dan lintas sektor di ASEAN untuk diadopsi oleh para Kepala Negara ASEAN dalam KTT ASEAN ke-31. “Deklarasi ini merupakan inisiatif pilar sosial budaya ASEAN untuk mempromosikan budaya dialog lintas agama dan lintas budaya”, ujarnya.

Deklarasi Culture of Prevention ini merupakan salah satu dari 11 deklarasi pilar sosial budaya ASEAN di KTT ASEAN ke-31. Kegiatan kick-off dari deklarasi Culture of Prevention telah dilaksanakan di Jombang pada akhir Oktober 2017 yang dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. N Rr Laeny Sulistyawati

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement