REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bupati Bandung Dadang M Naser mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung belum bisa mengabulkan keinginan sebagian masyarakat korban banjir di Kampung Andir, Kecamatan Baleendah dan Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot yang ingin direlokasi ke tempat lebih aman.
Sebab, APBD Kabupaten Bandung tidak bisa memuat program tersebut. Bahkan, katanya pemerintah pusat juga keberatan dengan hal tersebut. "APBD nggak bisa (buat relokasi). Pusat juga keberatan. Kita belum cukup uang relokasi," ujarnya, Jumat (10/11).
Menurutnya, pihaknya belum memetakan wilayah rawan banjir mana saja di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang yang ingin direlokasi. Saat ini, katanya, pihaknya masih menunggu realisasi pembangunan curug jompong dan kolam retensi Cieunteung.
Ia menambahkan, setiap pemerintah akan melakukan pembebasan lahan, masyarakat sering meminta harga yang tidak realistis. Menurutnya, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan BBWS membahas seputar pembahasan menyangkut daerah yang terkena dampak banjir akan disepertiapakan.
Dadang mengatakan, pembahasan terkait Curug Jompong seharusnya dilaksanakan beberapa waktu lalu di Jakarta. Namun tidak terlaksana sehingga kemajuannya belum bisa disampaikan. Seperti diketahui, saat ini hanya warga Cienteung yang dibebaskan lahannya karena akan digunakan untuk kolam retensi. Pembebasan lahan sudah dilakukan.
Salah seorang pengungsi yang juga menjadi koordinator pengungsian di Gedung Inkanas, Atep mengaku sudah lelah dengan banjir yang terus terjadi tiap tahun. Ia berharap pemerintah segera mencarikan solusi bagi masyarakat yang terkena banjir. Dirinya meminta agar pemerintah bisa merelokasi warga yang sering terjadi banjir.