Kamis 09 Nov 2017 21:01 WIB

Tersangka Jatuhnya Girder Tol Pasuruan Bisa Lebih dari Satu

Rep: Mabruroh/ Red: Karta Raharja Ucu
Girder jalan tol Pasuruan-Probolinggo yang jatuh.
Foto: Humas Polda Jatim
Girder jalan tol Pasuruan-Probolinggo yang jatuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Barung Mangera mengatakan tersangka kasus jatuhnya girder dalam pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo bisa saja lebih dari satu. Namun dia enggan menjawab apakah tersangka tersebut masih dalam satu perusahaan atau tidak.

"Kemungkinannya (lebih dari satu), nanti akan lihat setelah gelar ya," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (9/11).

Polda Polda Jawa Timur siap melakukan gelar perkara pada Jumat (10/11) besok. Gelar ini dalam rangka mendapatkan tersangka yang harus bertangungjawab atas jatuhnya girder dalam pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo. "Gelar perkara ini untuk menentukan tersangka-tersangka yang nantinya bertangung jawab atas pelaksaan proyek itu," ujar dia.

Setelah gelar perkara nanti, jelas Barung akan diketahui peran apa saja yang dilakukan oleh tersangka serta hal apa yang telah dilanggar sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Apalagi diketahui pada saat pengerjaan pemasangan girder tersebut terdapat pekerja yang tengah berada di bawah Flyover tol sehingga pada saat tol ambruk, korban tertimpa bahan berat itu.

Karena itu. penyidik memastikan bahwa telah terjadi unsur kelalaian dalam pembangunan tol Pasuruan Probolinggo. Kelalaian seperti apa dan siapa yang harus bertangung jawab akan dibuka setelah gelar.

"Kita pastikan ada unsur lalai, kita pastikan bahwa terjadi pelanggaran SOP dan kita pastikan bahwa kita pastikan ada tersangka yang harus bertangung jawab," ucap dia menjelaskan.

Peristiwa itu sendiri terjadi pada Ahad (29/10) sekitar pukul 09.45 WIB. Tiga orang menjadi korban akibat peristiwa terabit. Dua di anataranya menderita luka berat dan satu orang meninggal dunia.

Diduga penyebab jatuhnya girder akibat tersenggol oleh girder yang baru akan dipasang. Tiga girder sebelumnya telah dipasang namun pada saatpemasangan gender ke empat tiba-tiba girder goyang dan menyenggol tiga gender lainnya sehinga jatuh menimpa para korban di bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement