Rabu 02 Nov 2022 12:37 WIB

Tol Probolinggo Timur-Gending Ditargetkan Selesai Maret 2023

Tol Paspro memilki total panjang 43,75 km terdiri 4 seksi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Ruas Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) . ilustrasi
Ruas Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) . ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Jawa ruas Pasuruan-Probolinggo (Paspro) Seksi 4A (Probolinggo Timur-Gending) di Provinsi Jawa Timur. Ruas tersebut ditargetkan dapat selesai pada Maret 2023.

"Kehadiran Jalan Tol Paspro ini dapat mengurangi kepadatan di Jalan Nasional Pasuruan-Probolinggo sekitar 50 sampai 60 persen serta menjadi akses alternatif jalur wisata Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (2/11/2022).

Baca Juga

Tol Paspro memilki total panjang 43,75 km terdiri 4 seksi yakni Seksi 1 Grati Pasuruan-Tongas sepanjang 13,5 kilometer, Seksi 2 Tongas-Probolinggo Barat sepanjang 6,9 kilometer, Seksi 3 Probolinggo Barat-Probolinggo Timur sepanjang 10,9 kilometer, Seksi 4A Probolinggo Timur-Gending sepanjang 8,5 kilometer, dan Seksi 4B sepanjang 3,8 kilometer.

Untuk Seksi 1-3 sepanjang 30,3 kilometer telah beroperasi sejak 2019 dengan pengelola PT Trans-Jawa Paspro Jalan Tol. Sedangkan Seksi 4A Probolinggo Timur masih dalam tahap konstruksi dengan progres 66,21 persen dan ditergetkan selesai Maret 2023 mendatang.

"Pembebasan lahan sudah mencapai 97,4 persen dan dilanjutkan Seksi 4B dari Simpang Susun Gending hingga akhir proyek sepanjang 3,8 kilometer," ucap Danang.

Untuk memastikan kualitas layanan Jalan Tol Paspro dan rest area berkelanjutan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama tim ahli melakukan penilaian di lapangan. Danang mengatakan hal tersebut dilakukan agar memenuhi Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol dan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) pada jalan tol.

Anggota Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan Johny P Kusumo mengatakan, secara kualitas jalan tol saya kira sudah cukup baik, sudah dilakukan pengecatan wayroof (pembatas), ada beautifikasinya. “Tetapi untuk rest area masih perlu lagi pembinaan dari BUJT, bagaimana pengelola rest area di Tol Paspro didorong untuk lebih banyak menggandeng UMKM,” jelas Johny.

Penyelesaian Tol Paspro Seksi 4A akan melengkapi Seksi 1-3 yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2019 silam. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan Industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

“Selain mendukung akses wisata, Tol Paspro juga akan memperlancar mobilisasi kegiatan bongkar muat logistik di Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo. Bahkan juga wilayah di sekitarnya seperti Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo Pasuruan, dan Malang, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur,” ucap Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement