Rabu 08 Nov 2017 07:44 WIB

Pertemuan Sandi dan Jawara Tanah Abang Penakluk Hercules

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Prayogi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Selasa (7/11) memperkenalkan sejumlah orang yang ia sebut sebagai tokoh masyarakat Tanah Abang, di Ruang Balairung, Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat. Tak ada yang menyadari kehadiran jawara Tanah Abang, Haji Muhammad Yusuf bin Muhi atau akrab disapa Bang Ucu di antara orang-orang tersebut.

"Saya alhamdulillah kedatangan perwakilan masyarakat Tanah Abang dan menerima masukan-masukan, tokoh-tokoh masyarakat, senior-senior, yang selama ini aktif dalam memberdayakan masyarakat dan memberikan masukan tentang pola-pola penataan yang mudah-mudahan bisa lebih efektif ke depan," kata dia.

Bang Ucu merupakan salah satu tokoh yang disebut pernah menguasai Tanah Abang. Ia disebut mampu menaklukan kelompok Hercules. Ia pun sangat dihormati oleh Wakil DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung.

Pemprov DKI mengakui kehadiran Bang Ucu sangat membantu proses evakuasi PKL di Tanah Abang. Pada masa Jokowi dan Ahok memimpin DKI, ia pun membantu proses relokasi ke Gedung G.  Bang Ucu kini  telah bertobat dan lebih banyak menghabiskan waktu beribadah.

Menurut Sandiaga, tak ada kesepakatan dengan para tokoh itu. Bang Ucu dan teman-temannya, yang lahir dan besar di Tanah Abang, hanya memberikan masukan-masukan. Kepada Sandiaga, Bang Ucu menceritakan kondisi perekonomian di Tanah Abang yang kini sedang lesu. Pedagang kaki lima (PKL) berusaha menyambung nafkah, memenuhi kebutuhan anak dan istri mereka.

Bang Ucu dan tokoh lainnya meminta Sandiaga memberikan solusi yang berkeadilan kepada para PKL. Sebagai balasannya, mereka bersedia mendukung apapun yang diputuskan pemerintah selama dapat menjamin kesinambungan ekonomi di wilayahnya. Kebijakan yang tidak berkesinambungan itulah, kata Sandi, yang menyebabkan para PKL dan orang-orang seperti Bang Ucu kembali ke jalan meski telah ditata dan direlokasi ke tempat lain.

"Penertiban yang sebelumnya itu terbukti nggak memiliki keberlanjutan. Nggak ada sustainability-nya. Nah ini yang jadi tantangan buat Pak Anies dan saya," kata dia.

Pembangunan kawasan Tanah Abang dalam pola yang berkesinambungan dan berkeadilan. Itulah salah satu hal yang dibicarakan oleh Sandiaga, Bang Ucu, dan warga Tanah Abang lain. Sandiaga berharap perbincangan itu bisa memperkaya data yang sedang dikumpulkan pemprov DKI untuk memastikan kebijakan yang akan diambil sudah sesuai harapan warga setempat. Selain itu, ia berharap dapat meningkatkan potensi ekonomi di Tanah Abang.

Di depan Bang Ucu dan para wartawan, Sandiaga menyatakan bahwa secara jangka panjang, Tanah Abang akan ditata dengan konsep transit oriented development (TOD). Ia menggadang-gadang bahwa kawasan tersebut akan kembali dibangun menjadi pusat ekonomi Asia Tenggara. "Kapasitasnya nggak kalah sama Grand Baazar di Istanbul atau di beberapa tempat di belahan dunia lain," kata dia.

Sandiaga juga menyebut Tanah Abang sebagai kawasan yang memiliki nilai historis. Secara geografis, Tanah Abang juga terletak di tengah kota Jakarta dengan aksesibilitas yang baik. Artinya, kawasan ini berpotensi untuk meningkatkan akses komersial maupun ekonomi masyarakat Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement