Senin 06 Nov 2017 16:42 WIB

Polisi: Video Viral Guru Pukul Murid Bukan di Pangkalpinang

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi pemukulan.
Ilustrasi pemukulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video pemukulan murid oleh gurunya yang diduga terjadi di SMPN 10 Pangkalpinang beredar di kalangan warganet. Polisi pun melakukan penyelidikan terhadap video tersebut dengan mendatangi langsung lokasi yang disebut-sebut terjadi di SMPN 10 Pangkalpinang.

Dari hasil penyelidikan tersebut, ternyata video yang beredar itu tidak terjadi di SMP N 10 Pangkalpinang.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Rikwanto mengatakan, polisi telah menyambangi sekolah yang dimaksud pada Senin (6/11) sekitar pukul 10.30 WIB.

Rikwanto mengatakan, di sekolah itu benar terjadi pemukulan oleh seorang guru bernama Mu'in terhadap seorang murid kelas 8A bernama Rama Haryanto. "Peristiwa terjadi pada hari Rabu 11 Oktober 2017, sekitar pukul 10.00 WIB," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Rikwanto mengatakan, lokasi pemukulan ada di luar ruangan bagian belakang kelas 8B. Pemicunya, Mu'in tersinggung dengan sikap Rama yang tidak sopan saat dirinya sedang mengajar di kelas 8D. "Siswa Rama Haryanto memanggil-manggil nama guru Pak Mu'in yang sedang mengajar di kelas 8D tanpa kata 'Pak'," ungkapnya.

Mu'in yang merasa tersinggung lalu mendatangi Rama yang sedang berjalan menuju kelas 8A. Mu'in menyetop Rama di dekat kelas 8B, lalu menampar pipi muridnya. "Ketemu di belakang luar kelas 8 B dan melakukan pemukulan dengan menampar pipi kanan siswa Rama sebanyak tiga kali sebagai bentuk hukuman," jelas Rikwanto.

Orang tua Rama pun menyambangi sekolah pada 16 Oktober 2017 guna meminta keterangan terkait insiden yang dialami anaknya. Singkat cerita, pertemuan berujung surat perjanjian damai. Saat ini siswa Rama Haryanto bersekolah seperti biasa dalam keadaan sehat.

Hasil pemeriksaan polisi, lokasi pemukulan dalam video yang viral berbeda dengan situasi yang ada di SMPN 10 Pangkalpinang. Dalam video berdurasi 33 detik itu, lokasi pemukulan berada di dalam kelas, sedangkan peristiwa pemukulan di SMPN 10 Pangkalpinang di luar kelas.

"Ciri ciri guru dan murid yang ada pada video viral tidak sesuai dengan guru dan murid yang terlibat peristiwa pemukulan di SMPN 10 Pangkal Pinang," jelasnya.

Kesimpulan itu didapat dari hasil olah TKP sekaligus meminta keterangan saksi-saksi, termasuk Mu'in dan Rama. Polisi juga sudah mengecek Rumah Sakit Umum Pangkalpinang dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkalpinang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement