Ahad 05 Nov 2017 10:13 WIB

Tim Independen Apresiasi Proses Penjaringan Bacaleg PSI

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Tiga orang pengacara muda Dini Shanti Purwono (kiri), Surya Tjandra (tengah) dan Rian Ernest Tanudjaja (kanan) memaparkan visi dan misi saat pendaftaran calon anggota legislatif Partai Solidaritas Indonesia di Jakarta, Selasa (31/10).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Tiga orang pengacara muda Dini Shanti Purwono (kiri), Surya Tjandra (tengah) dan Rian Ernest Tanudjaja (kanan) memaparkan visi dan misi saat pendaftaran calon anggota legislatif Partai Solidaritas Indonesia di Jakarta, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu panitia seleksi independen bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Neng Dara Affiah menyebut PSI menjadi pelopor menyiapkan pemimpin Indonesia. Menurut Neng, apa yang dilakukan PSI merupakan tradisi baru menyiapkan pemimpin bangsa untuk lima sampai 20 tahun ke depan. "Ini tradisi baru PSI mempelopori tentang penjaringan pemimpin bangsa ke depan. Menurut saya ini harus diapresiasi dan mereka (bacaleg) percaya pada PSI, " katanya saat konferensi pers uji kompetensi penilaian panitia seleksi independen, di kantor DPP PSI, di Jakarta, Sabtu (4/11).

Neng menambahkan, bacaleg PSI ini datang dari penjuru Nusantara seperti Bali hingga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka berbondong-bondong datang ke kantor DPP PSI dengan biaya sendiri karena nantinya ingin memiliki kontribusi. Ia menambahkan, para bacaleg juga partai ini memiliki harapan baru yaitu Indonesia yang lebih baik. Indikator lebih baik di sini yaitu penghapusan korupsi, terjadinya toleransi antarwarga, beragama.

Pihaknya, dari tim independen berjanji menguji sejauh mana komitmen bacaleg ini terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebelumnya, sebanyak 11 panitia seleksi independen memegang kendali seleksi bacaleg PSI yang nantinya kalau terpilih akan menjadi wakil rakyat di DPR.

Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie menyadari, sebagai pendatang baru di dunia politik, pihaknya butuh perspektif yang berbeda-beda. Sementara untuk menjadi wakil rakyat di DPR, kata dia, butuh orang dari berbagai latar belakang dan punya kompetensi bidang masing-masing.

Terlebih, caleg PSI yang terpilih nantinya akan jadi wakil rakyat DPR yang baik dan membuat produk hukum undang-undang (UU) yang bagus, mengawasi kerja eksekutif, hingga mengawasi anggaran. Jadi, mereka bukan mewakili proyek-proyek atau kepentingan kelompoknya sendiri atau dirinya sendiri. "Oleh karena itu kami memulai proses ini mencari orang-orang terbaik di bidangnya masing-masing untuk menjadi anggota DPR. Dan salah satu caranya melalui panitia seleksi independen," katanya saat konferensi pers penilaian panitia seleksi independen, di kantor DPP PSI, di Jakarta, Sabtu (4/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement