Selasa 31 Oct 2017 01:08 WIB

Petaka Pagi di Pasa Ateh

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Kondisi terkini Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Sumatra Barat setelah dilalap api pada Senin (30/10) pagi. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Kondisi terkini Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Sumatra Barat setelah dilalap api pada Senin (30/10) pagi. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID,BUKITTINGGI -- Etek Minah (51 tahun) harus bergegas menuju Pasa Ateh, begitu ia mendengar kabar dari tetangga bahwa pasar terbesar di Bukittinggi itu dilalap api. Api, kata kabar yang sampai ke telinganya, mulai berkobar sebelum jam genap pukul enam pagi. Di pikirinnya cuma satu, memastikan kios tas dan koper yang ia miliki selamat dari amukan si jago merah.

Setibanya di Pasar Atas sekitar pukul 07.00 WIB pada Senin (30/10), Etek Minah tak bisa menyembunyikan kagetnya. Pasar tempatnya mengais rezeki selama ini tampak membara. Asap kelabu membumbung tinggi menyaingi tingginya Jam Gadang yang berdiri tak jauh dari lokasi kebakaran.

"Akhirnya suami saya yang mencoba menyelamatkan barang, tapi tidak bisa. Atap yang terbakar berjatuhan. Akhirnya kami memilih menunggu," ujar Etek Minah ditemui setelah api dipastikan padam.

Etek Minah mengaku sudah pasrah dengan segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi, termasuk seluruh barang dagangannya ludes tak tersisa. Ia mencoba ikhlas dengan musibah yang terjadi. Apalagi, kobaran api membesar seiring datangnya siang. Api baru benar-benar lenyap sekitar pukul 11.00 WIB.

Beruntung, siang harinya saat ia dan suaminya mencoba masuk ke kios miliknya, seluruh barang dagangannya masih utuh. Sebagian besar kios di lantai 1 Blok B Pasar Atas memang terhindar dari jilatan api. Hanya saja, puing-puing reruntuhan berserakan di lantai. Sisa rangka kayu yang menghitap terkelupas dan tersebar di ujung-ujung lorong menuju tangga ke atas.

Etek Minah dan suaminya memanfaatkan waktu yang ada untuk mengeluarkan seluruh barang dagangannya. "Alhamdulillah lantai satu tidak terbakar. Tapi lantai atas kami, habis," ujar Etek Minah sambil mengangkat sejumlah tas yang sehari-hari ia jajakan di Pasar Atas.

Meski lebih beruntung dibanding pedagang yang memiliki kios di lantai dua Pasar Atas, Etek Minah mengaku belum tahu di mana lagi ia akan berjualan. Ia menunggu instruksi Pemkot Bukittinggi untuk menyediakan lahan baru bagi para pedagang yang berjualan.

Etek Minah meminta agar pemerintah ikut memperhatikan nasib pedagang yang kiosnya terbakar habis. Menurutnya, kerugian yang diderita setiap pedagang bisa saja mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. "Utamanya teman-teman yang berada di atas, yang dagangannya habis terbakar," katanya.

Kebakaran yang melahap habis sebagian besar Pasar Atas Bukittinggi pada pagi itu memang menyisakan duka bagi para pedagang. Duka, karena tempat mereka mencari rezeki lenyap dalam sekejap. Bahkan kerugian akibat kebakaran yang melanda Pasar Atas ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayinto menyebutkan, kepastian total angka kerugian masih akan didalami oleh Pemerintah Kota Bukittinggi.

Seluruh kerugian termasuk 357 kios di lantai dua Pasar Atas Bukittinggi yang terbakar langsung. Rinciannya, sebanyak 60 kios di Blok A, 117 kios di Blok B, 155 kios di Blok C, dan 24 kios di Blok D. Meski tak seluruh kios terbakar, namun Pemprov Sumatra Barat dan Pemkot Bukittinggi sepakat untuk menutup sementara Pasar Atas dan memindahkan seluruh pedagang ke lokasi baru.

Dalam kunjungannya ke lokasi kebakaran di Pasar Atas, Irwan menyebutkan bahwa kerugian ekonomi yang dialami akibat kebakaran tak hanya dirasakan oleh Bukittinggi, namun perekonomian Sumatra Barat secara menyeluruh. Alasannya, Bukittinggi merupakan salah satu pusat perdagangan terbesar di Sumatra Barat dan Pasar Atas menjadi urat nadi perputaran uang di Bukittinggi.

Sebagai langkah awal, Irwan melanjutkan, pihaknya akan melakukan kajian komprehensif bersama dengan kepolisian untuk mencari solusi atas terbakarnya pasar terbesar di Bukittinggi tersebut. Kepolisian akan membedah penyebab kebakaran yang menghanguskan seluruh lantai dua Pasar Atas, sementara Pemkot Bukittinggi dan Pemprov Sumatra Barat akan memutar otak terkait relokasi pedagang dan pembangunan Pasar Atas selanjutnya.

"Kami akan evaluasi karena ini (Pasar Atas) sudah 4 kali terbakar. Penyebabnya diperkirakan sama dengan kejadian tahun 1998 dan 1970 silam, yakni masalah kelistrikan," ujar Irwan usai berkeliling memantau kios-kios yang hangus terbakar dan berkomunikasi dengan pedagang yang mengevakuasi dagangannya.

Berbagai opsi pembangunan Pasar Atas ke depan sudah ada dalam pemikiran pemerintah. Irwan menyebutkan, sejumlah opsi yang mungkin dilakukan adalah melakukan rehabilitasi bangunan yang terbakar atau membangun ulang gedung Pasar Atas secara menyeluruh. Hanya saja Irwan mengatakan bahwa seluruh opsi belum bisa dibicarakan saat ini karena masih membutuhkan kajian mendalam dari berbagai pihak.

"Tapi apakah layak direhab karena sudah 4 kali terbakar? Atau mau dibangun ulang? Apapun nanti kita tunggu kajian. Yang penting terbaik untuk pedagang," ujar Irwan.

Rencananya, periode tanggap darurat akan diberlakukan selama sepakan ke depan. Secara bertahap, Pemkot Bukittinggi akan menyiapkan lahan baru bagi para pedagang di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bukittinggi. Ribuan pedagang dari Pasar Atas akan menggunakan lokasi yang baru di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pemkot Bukittinggi diminta segera merampungkan perencanaan pembangunan pasar sementara dalam beberapa pekan ini.

"Kepada pedagang, saya minta bersabar. Ini musibah. Kami butuh dukungan agar bisa segera mencarikan solusi terbaik. Semoga bisa segera kembali berjualan," jelas Irwan.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menambahkan, pihaknya akan mencari ruang yang masih tersisa untuk menganggarkan pembangunan pasar sementara. Diperkirakan dibutuhkan dana hingga miliaran rupiah untuk merampungkan tempat penampungan bagi pedagang di Jalan Perintis Kemerdekaan. "Saya sudah minta seluruh perangkat daerah kerja siang-malam untuk selesaikan lokasi penampungan," kata Ramlan.

Rencananya besok Selasa (31/10) seluruh pedagang Pasar Atas diundang untuk berdialog dengan Wali Kota Bukittinggi di Balaikota. Dalam dialog tersebut akan dibahas solusi mana yang terbaik pagi seluruh pedagang.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melahap lantai 2 dan sebagian lantai 3 kawasan pertokoan Pasar Atas di Bukittinggi pada Senin (30/10) pagi. Kebakaran diketahui mulai terjadi sejak sekitar pukul 05.40 WIB dan baru berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 11.00 WIB tadi. Hingga sore ini, sebagian pedagang masih tampak mengevakuasi barang dagangan yang masih selamat dari kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement