Senin 30 Oct 2017 20:10 WIB

Muradi Sarankan Emil Pilih Wakil Berdasarkan 3 Kriteria

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pakar Politik dan Pemerintahan dari Universitas Padjajaran Bandung (Unpad) Muradi memberi saran kepada Ridwan Kamil untuk memilih wakilnya untuk berlaga pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Dia menilai terdapat tiga kriteria yang harus dipertimbangkan pria yang akrab disapa Emil itu dalam memilih wakilnya.

Calon gubernur yang diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem), PKB, PPP, dan Golkar itu saat ini masih galau. Sebab, Emil dihadapkan pada dua kandidat yang diprediksi kuat akan menjadi pendampingnya pada Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah resmi mengusung Uu Ruzhanul Ulum untuk menjadi calon wakil gubernur. Ternyata, belum lama ini Partai Golongan Karya (Golkar) mengusulkan Daniel Muttaqien untuk bersanding dengan Emil.

Muradi pun menyebutkan tiga kriteria yang harus dipilih oleh Emil. Pertama, calon pendampingnya harus mampu menutupi kelemahan popularitas dan elektabilitas Emil di suatu wilayah.

"Cari wakil yang bisa garap kelemahan basis (pemilih) dia (Emil)," ujar Muradi di Bandung, Senin petang (30/10).

Selain itu, menurut Muradi, calon wakil Emil harus memiliki jaringan yang kuat. Salah satunya, melalui partai. Dengan kekuatan jaringan partai yang dimiliki, wakil tersebut harus mampu meningkatkan sosialisasi yang baik sehingga berpotensi besar untuk menarik simpati pemilih," katanya.

Ketiga, dia mengatakan, wakilnya harus bisa menopang kinerja Emil. "Jadi bukan sebaliknya," katanya.

Muradi mengatakan, melihat kandidat calon wakil Emil yang disodorkan partai pengusung saat ini, Uu lebih unggul dibanding Daniel. Karena, Uu mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas di Priangan Timur, yakni sebutan bagi wilayah Jawa Barat di Ciamis, Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Kota Tasikmalaya dan Banjar. 

Karena, dia mengatakan, sebagai putra asli Priangan Timur, Uu telah memiliki jaringan yang kuat. Jadi, Uu bisa meraup suara untuk Emil. "Uu relatif bisa mengambil suara di Priangan Timur,” katanya.

Terkait Daniel, dia menuturkan, meskipun berasal dari utara Jawa Barat, tapi belum tentu bisa meningkatkan popularitas dan elektabilitas di kawasan tersebut. Daniel, masihfigur baru jadi belum bisa membangun.

"Paling juga hanya Indramayu saja, itu juga belum tentu. Jadi, kalau Daniel, saya enggak yakin," katanya.

Dari sisi jaringan partai pun, Muradi mengatakan, Uu lebih unggul dibanding Daniel. Apalagi, suara PPP memberikan dukungan penuh untuk Uu. "Mesin partai akan bekerja maksimal dalam mensosialisasikan Emil-Uu," katanya.

Kondisi ini, dia mengatakan, berbeda dengab Partai Golkar di Jawa Barat. Meski partai tersebut memiliki logistik yang lebih kuat, tapi hal ini belum tentu bisa diandalkan mengingat adanya persoalan di tubuh Golkar.

Dia mengatakan pengusulan Daniel sebagai calon wakil gubernur menimbulkan kekecewaan di struktur dan kader Golkar di Jawa Barat yang berharap Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur. Dengan demikian, Golkar punya tingkat resistensi yang cukup besar karena ada Dedi Mulyadi. 

Emil akan berisiko jika memilih Daniel sebagai pendampingnya. "Semacam api dalam senyap, bisa terbakar. Karena ada kekecewaan dari kader Golkar," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement