REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo didampingi Plt Bupati Klaten Sri Mulyani meresmikan Bukit Patrum di Desa Krakitan sebagai objek wisata di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Sabtu (28/10).
Bukit Patrum adalah salah satu lahan bekas tambang kapur di Dukuh Mojopereng, Desa Krakitan, Bayat, Klaten. Lokasi itu sejak zamal Kolonial dimanfaatkan sebagai bahan pada proses pembuatan gula di Pabrik Gula Gondang Winangoen dan Ceper.
Terdapat salah satu bangunan yang berada di atas bukit yang dimanfaatkan pada zaman Kolonial sebagai tempat penyimpanan bahan peledak atau dinamit, yang orang sekitar menyebutnya patrum. Sehingga, bangunan itu disebut Gedhong Patrum.
"Kami berharap, objek wisata ini dapat dikelola dengan baik agar kedepan bisa turut meningkatkan pendapatan masyarakat desa sekitar," kata Menteri Eko berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (28/10).
Setelah proses penambangan dihentikan oleh pemerintah Desa Krakitan, menurut Eko, tempat itu diubah menjadi salah satu titik destinasi wisata karena keunikannya. Beberapa hal yang ditawarkan kepada wisatawan, antara lain kegiatan untuk naik turun tebing kapur (rappling) dan lokasi yang sangat sangat menarik untuk digunakan sebagai tempat berswafoto, maka tempat tersebut dinamakan Photorium Bukit Patrum.