Sabtu 28 Oct 2017 17:27 WIB

Toko Jarang Untung, Toko Berkonsep Tolong Menolong

Toko Jarang Untung
Foto: Istimewa
Toko Jarang Untung

REPUBLIKA.CO.ID, CIOMAS -- Biasanya sebuah toko dibuka pemiliknya dengan harapan mendapatkan untung. Namun, tidak dengan sebuah toko di Pertokoan Madjoe No. 22 C, Jalan Raya Laladon, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Toko yang letaknya dekat dengan kantor Klinik Pendidikan MIPA itu diberi nama “Toko Jarang Untung”. Toko yang digagas Raden Ridwan Hasan Saputra ini menjual produk-produk UMKM juga produk yang berhubungan dengan matematika seperti, buku dan permainan matematika.

Ridwan mengungkapkan, ada yang ingin dia kejar dari membuka toko tersebut. “Hanya ada satu slogan dari toko ini, yakni menguntungkan banyak orang & orang kebanyakan,” kata Ridwan.

Untuk masyarakat Bogor yang ingin menitipkan produknya di toko jarang untung dapat menghubungi nomor 081284585755 (Ibu Desi). Pada hari/jam kerja (Selasa-Sabtu pukul 08.00-16.00 WIB).

Ia menuturkan, Toko Jarang Untung dibuka karena keresahan batinnya terhadap perkembangan dunia bisnis, khususnya sektor UMKM. Dengan membuka toko tersebut, Ridwan mengaku ingin membantu banyak orang melalui sistem tolong-menolong. Pelaku UMKM, kata dia, dipersilakan menitipkan produknya, kemudian toko jarang untung yang akan menjual produk tersebut kepada konsumen sesuai harga yang diberikan penitip (pelaku UMKM).

"Sementara itu, konsumen boleh memberikan keuntungan seikhlasnya dari produk yang dibeli kepada toko jarang untung," ujar pria 42 tahun ini.

Ia mencontohkan, pelaku usaha membuat makanan ringan dan menitipkan produknya dengan harga Rp 8.000, maka toko jarang untung akan menjualnya Rp 8.000. Toko tersebut mempersilakan pembeli memberikan keuntungan seikhlasnya ke toko jarang untung. Caranya pembeli memasukan uang seikhlasnya ke dalam kotak yang disediakan.

Dengan memfokuskan pada sistem tersebut, Ridwan yakin ketika harganya murah, semakin banyak pembeli dan produk cepat laris. Di sisi lain, pembeli dan penjual sama-sama diuntungkan.

Demi memperkuat visi-misi dari toko jarang untung, Ridwan menetapkan persyaratan kepada pengusaha UMKM, yaitu produk merupakan hasil produksi sendiri dan memiliki ketekunan dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain ingin membantu banyak orang, Ridwan menjelaskan toko jarang untung memiliki visi-misi menyebarkan cara berpikir suprarasional.

Tokoh Perubahan Republika ini menuturkan, masyarakat nantinya akan berpikir tentang keberadaan toko jarang untung, toko yang menerapkan konsep tolong menolong, tidak dapat untung besar, tetapi masih dapat bertahan. "Misi tersebut yang akan mengajak masyarakat agar tidak melupakan ibadah karena dibalik kesuksesan suatu usaha, terdapat ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement