Sabtu 28 Oct 2017 01:02 WIB

Ini Sejumlah Pelanggaran Pemilik Gudang Kembang Api

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bayu Hermawan
Polisi memindahkan kantong-kantong jenazah ke atas ambulans di lokasi kebakaran Gudang Kosambi, Tangerang
Foto: Muhammad Iqbal/Antara/Reuters
Polisi memindahkan kantong-kantong jenazah ke atas ambulans di lokasi kebakaran Gudang Kosambi, Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim meminta pihak PT Panca Buana Cahaya Sukses bertanggungjawab atas insiden kebakaran gudang kembang api milik perusahan itu, yang menewaskan 47 orang dan melukai puluhan pekerja lainnya. Sebab menurutnya, pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP).

Wahidin mengatakan, pelanggaran SOP yang dilakukan PT Panca Buana Cahaya Sukses diantaranya, tidak adanya instalasi alat pemadam kebakaran dan kurangnya akses pintu darurat yang disediakan oleh perusahaan. Pelanggaran lain yang dilakukan oleh pihak PT Panca Buana Cahaya Sukses adalah memperkerjakan anak dibawah umur.

"Ternyata hasil investigasi kita ada pelanggaran-pelanggaran. Anak dibawah umur bekerja, itu tidak boleh," katanya kepada wartawan ketika mengunjungi korban di RSUD Tangerang, Jumat (27/10).

Selain itu, Wahidin mengatakan jika PT Panca Buana Cahaya Sukses memberikan gaji yang jauh dibawah upah minimum regional (UMR). Ia menjelaskan, bagi pekerja yang melakukan packing diberi upah sebesar Rp 40 per hari, yang berarti pekerja akan menerima upah sekirar 1,5 juta per bulannya.

Oleh sebab itu, Wahidin mengatakan pemerintah akan melakukan pengkajian terkait berapa besaran angka yang disepakati untuk UMR tersebut. Untuk itu ia meminta pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk pro aktif dalam mengawasi hal tersebut.

"Pemerintah harus pro aktif mengawasi. Apapun kelemahannya, pemerintah harus jujur (jika) belum sepenuhnya mampu mengawasi dan mengevaluasi para perusahaan," tegasnya.

Wahidin juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian yang menewaskan puluhan orang tersebut. Ia juga mendo'akan bagi korban yang masih dirawat di rumah sakit agar kembali sehat.

"Kita prihatin bahwa mereka yang mencari nafkah, namun terkena musibah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement