Sabtu 28 Oct 2017 01:14 WIB

Kakak-Adik Ini Ikut Meninggal dalam Ledakan Gudang Kosambi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Budi Raharjo
Petugas mencari jenazah korban kebakaran di lokasi kebakaran Gudang Kosambi, Tangerang
Foto: Bagus Indahono/EPA
Petugas mencari jenazah korban kebakaran di lokasi kebakaran Gudang Kosambi, Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID,CILILIN -- Naya Sunarya (28) dan Ade Rosita (20), warga Kampung Cisitu, Desa Batulayang, Kabupaten Bandung Barat turut menjadi korban meninggal dalam peristiwa ledakan gudang petasan di Kosambi, Kabupaten Bandung, Kamis (26/10) kemarin. Keduanya adalah kakak-adik yang bekerja di gudang petasan tersebut.

Salah seorang sepupu korban, Asep Rustandi (32) mengatakan kedua sepupunya adalah kakak-adik dari empat bersaudara yang memiliki hubungan sangat dekat. Sunarya sendiri merupakan anak pertama sementara Ade adalah anak ketiga.

"Terakhir ketemu dengan Sunarya itu saat dia pulang pas Lebaran kemarin. Ade sendiri baru berangkat (ke Tangerang) tiga minggu kemarin tapi dia baru dua hari kerja di gudang petasan," ujarnya saat ditemui di kediaman di Kampung Cisitu, Jumat (27/10).

Sehari sebelum kejadian, ia menuturkan sempat berbicara dengan Ade melalui video call. Bahkan, saat berbicara yang bersangkutan ingin sekali ngobrol dengan ibunya. Namun, karena sinyal yang jelek sehingga komunikasi sebentar dan terputus.

"Sehari sebelum kejadian, sempat ngobrol dengan Ade, terus ngomong pengen ngobrol sama mamah dan video call, nanya-nanya mamah," ujarnya.

Ia menambahkan, Ade mengaku senang bekerja di gudang petasan karena nyaman dan enak. Sementara itu, Sunarya sendiri sudah bekerja di perusahaan tersebut sejak 2008 lalu berada di bagian pengepakan bersama Ade.

Asep mengungkapkan pertama kali mengetahui informasi peristiwa ledakan di gudang petasan sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (27/10) dari Angga yang turut menjadi korban selamat. Kemudian ia berusaha memastikan tentang kejadian tersebut.

"Kabar terakhir, Ade dan Sunarya belum ditemukan, belum ada kabar. Pihak keluarga terus standby nonton TV supaya tahu perkembangan," ungkapnya.

Dirinya mengatakan pernah bekerja di perusahaan tersebut pada 2009 lalu bersama Sunarya. Katanya, sebelum menjadi perusahaan yang memproduksi petasan, dulunya adalah perusahaan percetakan stiker.

"Kalau ke (usaha) kembang apinya sekitar 2011-2012," katanya. Ia mengaku cape dan tidak betah selama bekerja disana di bagian pengepakan sehingga memutuskan keluar bekerja.

Sementara itu korban meninggal lainnya adalah Gunawan (17), Oleh (25), Ega (24), Iyus Hermawan (24). Sementara itu korban yang dirawat Mulyana (24), Agus (21), Angga (17). Korban selamat, Zaenudin (23), Darwin Pratama (21) dan Firman (18) dan Wawan (17).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement