Jumat 27 Oct 2017 18:57 WIB

Polisi Periksa 7 Saksi Kebakaran Gudang Petasan Kosambi

Tim gabungan Polisi, Inafis dan Pusat Lab Forensik (puslabfor) melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Foto: Mahmud Muhyidin
Tim gabungan Polisi, Inafis dan Pusat Lab Forensik (puslabfor) melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota memeriksa tujuh saksi kebakaran gudang petasan yang menewaskan 47 orang di Kosambi, Tangerang, Banten.

"Pemeriksaan sudah dilakukan, ada tujuh saksi yang kami periksa," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Jumat (27/10).

Argo mengatakan saksi itu termasuk karyawan gudang petasan itu saat bekerja melihat kobaran api, pekerja bagian "packing", bagian perizinan dan administrasi. Selain itu, petugas juga memeriksa pemilik gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses, Indra Liyono yang tiba dari Malaysia.

Argo menyatakan petugas belum menetapkan tersangka terkait peristiwa kebakaran yang menewaskan puluhan orang tersebut. "Masih mengumpulkan (alat bukti) semua," ujar Argo.

Argo mengungkapkan sejauh ini dokumen perizinan pabrik lengkap seperti daftar wajib perizinan, izin lingkungan, NPWP dan surat keterangan dari kementerian maupun kepolisian. Saat ini, Argo menuturkan polisi melanjutkan proses olah tempat kejadian perkara guna menganalisa penyebab kebakaran.

Sebuah gudang kembang api terbakar kemudian meledak hingga menewaskan puluhan orang, dan beberapa korban lainnya belum teridentifikasi di Komplek Pergudangan 99 Kosambi pada Kamis (26/10), sekitar pukul 08.30 WIB.

Sejauh ini, tercatat korban yang meninggal dunia mencapai 47 orang dan korban luka sebanyak 46 orang, sedangkan jumlan total pekerja mencapai 103 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement