Rabu 25 Oct 2017 11:41 WIB

Bengkulu Gelar 'Tour de Raflesia' pada 2018

Raflesia Arnoldi
Raflesia Arnoldi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana menggelar kegiatan 'Tour de Rafflesia' pada 2018, sebagai ajang promosi ekowisata, khususnya habitat bunga langka Rafflesia arnoldii. "Kegiatan ini sekaligus untuk mendukung tahun kunjungan wisata Bengkulu pada 2020 atau 'Visit Wonderful Bengkulu 2020'," kata Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu (25/10).

Ia mengatakan kegiatan itu berpusat pada promosi bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldii yang ada di hutan Bengkulu. Keberadaan bunga langka dilindungi ini diharapkan menjadi daya tarik wisata, khususnya wisatawan asing yang ingin menyaksikan keunikan flora itu. "Beberapa kawasan hutan berpotensi untuk didatangi dalam tur ini antara lain di Bengkulu Tengah, Kepahiang dan Bengkulu Utara, termasuk Kaur," kata dia.

Belum lama ini Rohidin mengunjungi salah satu habitat Rafflesia arnoldii di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, Kabupaten Bengkulu Utara. Ada dua bunga rafflesia yang mekar sempurna di lokasi yang dijaga secara sukarela oleh masyarakat Desa Taba Teret, Kecamatan Taba Penanjung itu.

"Rafflesia itu ikon Bengkulu yang sudah mendunia, jadi potensi ini sangat strategis untuk mengenalkan Bengkulu sebagai daerah tujuan wisata," ujarnya.

Rohidin menilai, perlu riset oleh para akademisi untuk mengetahui masa berbunga Rafflesia yang dapat diprediksi sehingga memudahkan agenda promosi. Riset tersebut akan dilakukan antara pemerintah daerah bersama dengan kalangan universitas yang ada di daerah ini.

Peneliti flora rafflesia dari Universitas Bengkulu, Agus Susatya mengatakan ada empat jenis rafflesia yang telah teridentifikasi di hutan Bengkulu. Selain jenis Rafflesia arnoldii yang ditemukan dan diidentifikasi pada 1818 oleh Sir Thomas Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold, ada tiga jenis lainnya yang teridentifikasi yakni Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia hasselti. "Masih perlu riset mendalam tentang rafflesia, karena masih ada kemungkinan jenis baru yang belum teridentifikasi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement