Selasa 24 Oct 2017 18:11 WIB

Awas, Pencuri Berkedok PRT Beraksi di Bekasi

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Elba Damhuri
Dua pelaku pencurian dengan modus penipuan sebagai pembantu rumah tangga dibekuk kepolisian Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (24/10).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Dua pelaku pencurian dengan modus penipuan sebagai pembantu rumah tangga dibekuk kepolisian Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dua pelaku pencurian disertai modus penipuan diamankan Polres Metro Bekasi Kota. Wakil Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Wijionarko menjelaskan, Yusniarsi Sani selaku korban mengadukan terjadinya pencurian di kediamannya di Perumahan Kemang Pratama, Kota Bekasi, yang diduga dilakukan pembantunya yang berinisial SS.

"Setelah diselidiki, pelaku memang memiliki modus menyamar sebagai pembantu. Saat ini kita berhasil menangkap dua pelaku, SM di Jakpus dan SS di Jaksel. Sedangkan KS masih status DPO," kata Wijionarko dalam rilis yang digelar Polres Metro Bekasi Kota pada Selasa (24/10).

Menurut Wijionarko, SS yang saat itu berperan sebagai pembantu rumah tangga di kediaman Yusniarsi mengundang kedua temannya, SM dan KS saat kondisi rumah sedang sepi. Saat beraksi, ketiga pelaku berhasil menjarah perhiasan, barang elektronik, sepeda motor dan mobil korban sebelum melarikan diri.

"Mereka dikenai Pasal 363 dengan hukuman sembilan tahun penjara," kata dia.

Menurut Wijionarko, ketiga pelaku biasa melakukan aksi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Mereka, lanjut Wijionarko, bergerak bertiga dan berkomplot untuk menipu dengan menyamar sebagai pembantu.

"Hasil kejahatannya, mereka jual, dan ada penadahnya. Kita akan telusuri lebih jauh," kata Wijionarko.

Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memperkerjakan pembantu rumah tangga atau pengasuh anak. Dia juga mengingatkan agar masyarakat lebih selektif dan teliti dalam memeriksa dokumen pekerja untuk menghindari terjadinya hal yang tak diinginkan.

"Agar tidak ada lagi kejadian pencurian dengan modus penyamaran sebagai pembantu rumah tangga, karena saat ini modus pelaku menyertakan KTP palsu dengan data orang lain sering terjadi," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement