Senin 23 Oct 2017 19:03 WIB

Riza: Kebiasaan Caleg Banyak Beri Janji

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria memberikan paparannya saat Diskusi Media di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (3/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria memberikan paparannya saat Diskusi Media di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria menilai sudah menjadi kebiasaan calon anggota legislatif dan calon kepala daerah banyak berjanji pada saat kampanye yang belum tentu dapat dipenuhi. Hal tersebut karena Caleg atau kepala daerah terlalu gampang menyanggupi permintaan publik

"Caleg dan calon kepala daerah selalu meng'iya'kan semua permintaan rakyat, sasarannya agar dapat terpilih," kata Ahmad Riza Patria pada diskusi "Etika Pejabat Publik" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (23/10).

Menurut Riza Patria, dalam kampanye caleg dan calon kepala daerah, sudah menjadi tradisi banyak memberi janji yang tidak semuanya dapat ditepati. Politikus Partai Gerindra ini, mengimbau agar para Caleg dan calon kepala daerah, tidak mengiayakan semua permintaan rakyat.

"Jika permintaan itu tidak mungkin atau sulit dipenuhi, sebaiknya tidak di'iya'kan. apalagi masa jabatan sebagai anggota legislatif dan sebagai kepala daerah itu terbatas, hanya lima tahun," katanya.

Riza Patria mencontohkan, pada kampanye pilkada DKI Jakarta yang terjadi dinamika sangat tinggi, pasangan calon kepala daetah semuanya memberikan janji-janji. Kini, setelah salah satu pasangan terpilih, yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, giliran masyarakat menagih janji politiknya.

Riza Patria juga mengimbau caleg dan calon kepala daerah agar realistis saat kampanye dan menyampaikan janji kampanye yang realistis.

"Jika rakyat meminta hal-hal yang tidak realistis dan tidak rasional, harus berani menolaknya. Jangan sampai caleg dan calon kepala daerah, nantinya terjebak dengan janjinya sendiri," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement