Senin 23 Oct 2017 15:15 WIB

Nenek 60 Tahun Luka-Luka Disambar Kereta di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Perlintasan kereta api tidak berpintu (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Perlintasan kereta api tidak berpintu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang nenek berusia 60 tahun mengalami luka-luka pada sejumlah bagian tubuhnya akibat tertabrak kereta angkutan barang di Kota Sukabumi, Senin (23/10). Korban kini mendapatkan penanganan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Informasi yang diperoleh dari warga menyebutkan, kejadian tersebut terjadi di lintasana rel kereta tanpa palang pintu di Jalan Pasundan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Peristiwa itu tepatnya terjadi pada pukul 07.22 WIB.

Korban yang tertabrak kereta bernama Titik K (60), warga Gang Setia Cipoho RT 03 RW 05, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Diduga korban akan menyeberang lintasan rel kereta setelah belanja di pasar.

Salah seorang warga yang berada di sekitar lokasi kejadian Iwan R (34 tahun) mengatakan, pada saat sebelum kejadian ia sudah berteriak agar nenek tersebut menepi karena ada kereta yang melintas. Namun Iwan yang berjualan di sekitar kawasan tersebut mengatakan kemungkinan nenek tersebut tidak mendengar teriakannya.

Setelah kejadian tersebut, Iwan mengatakan, warga berupaya memberikan pertolongan kepada nenek tersebut dengan membawanya ke rumah sakit. Dia menyebut nenek itu mengalami luka serius pada bagian kaki sebelah kiri karena tersambar gerbong kereta.

Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R Syamsudin SH Adiguna Wibawa mengatakan, korban dibawa ke rumah sakit oleh warga dan aparat kepolisian sekitar pukul 08.30 WIB. "Keadaan umumnya dalam keadaan baik, akan tetapi tungkai kiri bawah alami traumatic amphutatum atau hampir sebagian besar terlepas dari kakinya," terang dia.

Selain itu, Adiguna mengatakan, sebagian jari kaki di bagian kanan juga terlepas dan harus mendapatkan penanganan serius. Luka lainnnya lanjut dia terdapat pada bagian kepala dan harus dijahit sekitar tiga centimeter.

Pada saat datang ke rumah sakit, Adiguna mengatakan, korban dalam keadaan sadar dan terus mengucapkan istighfar. Selanjutnya, ujar dia, korban akan mendapatkan penanganan dari dokter spesialis ortopedi yang nantinya memutuskan apakah diperlukan langkah amputasi pada kaki bagian kiri.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang datang menjenguk korban, saat ini Ny Titik sudah mendapatkan penanganan medis di RSUD Syamsudin. "Ada dua dokter spesialis yang menanganinya," imbuh dia.

Fahmi mengatakan, untuk pembiayaan pengobatan korban di rumah sakit akan dikoordinasikan antara PT KAI, Jasa Raharja, dan BPJS Kesehatan. Intinya lanjut dia penindakan dan pengobatan akan dilakukan dengan cepat untuk segera memulihkan kesehatan korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement