REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpandangan bahwa bangsa Indonesia harus kuat untuk menghadapi tantangan zaman ke depan yang semakin berat.
"Tantangan zaman ke depan semakin berat, di mana yang kuat semakin merajalela sedangkan yang lemah semakin tertindas," kata Prabowo Subianto pada acara "Conference for Indonesia Foreign Policy 2017: Nasionalisme Abad 21" di Jakarta, Sabtu.
Pada sesi tersebut, menampilkan nara sumber Ketua MR RI Zulkifli Hasan, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo, nasionalisme abad ke-21 adalah bangsa Indonesia memiliki kekuatan, percaya diri, dan berpresitasi.
"Bicara nasionalisme adalah bicara pemerintahan dan seni menjalankan pemerintahan," katanya.
Menurut dia, semua negara di dunia tujuannya adalah aman, damai, dan sejahtera. Terus bertambahnya penduduk dunia, menurut Prabowo, saat ini bangsa-bangsa di dunia sudah berebut lahan, air, dan pangan. "Indonesia harus menyikapi secara tepat dan cermat, tantangan zaman ke depan," katanya.
Prabowo menegaskan, menghadapi tantangan zaman tersebut, kendala yang dihadapi bangsa Indonesia adalah, sistem ekonomi yang belum optimal, masih banyaknya praktik korupsi, pembangunan yang belum merata, serta masih adanya rakyat miskim.
Menurut dia, perwujudan nasionalisme abad ke-21 sekaligus menghadapi tantangan zaman ke depan, adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). "Penguasaan iptek ini harus dilengkapi dengan pembanguan karakter nasional serta seni budaya dan prestasi olahraga," katanya