REPUBLIKA.CO.ID, Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang dalam hasil riset bertajuk "Rapor Biru Rapor Merah Presiden Jokowi: Analisis Media Online Berbahasa Indonesia, Oktober 2016-Oktober 2017", di Jakarta, Jumat (20/10) menilai sepanjang tahun ketiga, pemberitaan mengenai Jokowi pada 1.420 media daring nasional mencapai 409.887 berita.
Rata-rata pemberitaan mengenai Jokowi, sebanyak 34.158 berita per bulan. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pemberitaan terbilang relatif stabil dalam setahun terakhir. "Kestabilan itu menunjukkan dari sisi pemberitaan, Jokowi dianggap mampu menjaga situasi negara dengan baik, meskipun terjadi banyak peristiwa politik, khususnya, yang terjadi di sepanjang tahun ketiga," kata Rustika.
Dari seluruh pemberitaan mengenai Jokowi dalam satu tahun terakhir, isu politik dan keamanan (polkam) mengambil porsi lebih besar yakni 39 persen, dibanding isu ekonomi 31 persen, hukum 17 persen, dan sosial budaya 13 persen. Dominasi pemberitaan itu, tutur Rustika, bergeser dari 2015 yang pada awalnya lebih banyak diisi oleh berbagai isu di bidang ekonomi.
Hal itu terlihat melalui 10 isu terbesar yang muncul setahun terakhir seperti aksi demonstrasi, safari politik, pemberantasan korupsi, infrastruktur, pilkada, investasi, pariwisata, pendidikan, serta penegakan HAM.
"Kuatnya isu politik dan keamanan juga ditunjukkan melalui 10 nama terbesar yang paling banyak dikaitkan dengan Jokowi, 9 diantaranya berurusan dengan wilayah politik keamanan. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama, Jusuf Kalla, Tito Karnavian, Gatot Nurmantyo, Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono Anung, Wiranto, Pratikno, dan Megawati Soekarnoputri. Satu nama lainnya adalah Iriana Joko Widodo," katanya.
Sementara itu, pengembangan infrastruktur, investasi, dan pariwisata merupakan isu-isu bidang ekonomi yang masuk dalam 10 isu terbesar mengenai Jokowi. Berbeda dengan isu di Polkam, kata dia, bidang ekonomi mengambarkan penilaian yang cenderung positif dari media.
Di sisi hukum, pemberantasan korupsi dan penegakan HAM merupakan salah satu isu yang terus dikawal keberadaannya, termasuk diantaranya adalah kasus Munir, yang hampir selalu hadir di setiap tahun. Sementara itu dalam bidang sosial, Jokowi mendapat porsi terbesar terkait dengan pendidikan dan layanan kesehatan.