Jumat 20 Oct 2017 00:45 WIB

Warga Kampung Akuarium Syukuran Terpilihnya Anies

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Elba Damhuri
 Warga korban penggusuran beraktivitas di Kampung Akuarium, Jakarta, Senin (13/2).
Foto: Republika/Prayogi
Warga korban penggusuran beraktivitas di Kampung Akuarium, Jakarta, Senin (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Pascadilantiknya Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Sandiaga Salahuddin Uno pada Senin (16/10), warga Kampung Akuarium kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, mengadakan syukuran. Pantauan Republika pada Kamis (19/10) siang WIB, terlihat kelompok ibu-ibu Kampung Akuarium mempersiapkan makanan sebagai bentuk rasa syukur atas terpilihnya gubernur baru.

"Iya, ini syukuran karena terlepas dari gubernur sebelumnya," kata Darma, salah satu warga yang mengatur agenda masak ibu-ibu Kampung Akuarium.

Urutan acara syukuran masih belum dibuat. Tapi, warga Kampung Akuarium berencana mengadakan doa bersama, dilanjutkan makan bersama para warga korban gusuran. Ketua RT 12 Kampung Akuarium, Rini, mengatakan, warga mengumpulkan uang dengan cara urunan untuk membeli daging kambing. "Iya itu masak satai kambing, kami beli kambing," kata Rini.

Setelah rumah mereka digusur oleh mantan gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, banyak warga Kampung Akuarium yang masih bertahan di lokasi. Mereka memilih tinggal di puing-puing reruntuhan rumah dengan cara mendirikan bangunan semipermanen dan gubuk sederhana.

Rini mengaku percaya pasangan Anies-Sandi sebagai pemimpin baru akan merealisasikan janjinya untuk membangun kembali Kampung Akuarium. Dia pun antusias menyambut harapan agar memiliki tempat tinggal baru di lokasi rumah lama yang dihancurkan aparat gabungan pada 11 April 2016. "Kemarin, pada 7 Oktober 2017 Pak Sandiaga kemari. Kata dia, kami disuruh sabar, insya Allah, sebentar lagi akan dibangun," kata Rini.

Hingga saat ini, Rini masih belum tahu konsep pembangunan yang direncanakan Pemprov DKI untuk kampungnya. Tapi, ia berharap, lokasinya tidak dipindahkan dari Kampung Akuarium. Dia menyerahkan sepenuhnya bentuk bangunan itu, asalkan lokasinya tidak pindah dari tempatnya sekarang.

"Mau dibangun kayak apa, masih belum tahu. Mungkin rumah deret atau rusun. Tapi/ yang penting tidak dipindah dari sini," kata Rini.

Selain meminta untuk tidak dipindahkan, Rini juga berharap kartu tanda penduduk (KTP) miliknya serta seluruh warga Kampung Akuarium diaktifkan kembali. Setelah penggusuran tragis itu, KTP warga dicabut oleh Pemprov DKI.

"Sebelum jadi gubernur, katanya Pak Anies nggak lama akan membangun tempat ini. Ya, insya Allah, rencananya nggak meleset. Harapan kami juga, hidupkan kembali KTP kami. Sekarang ini, KTP kami nggak aktif," ungkap Rini.

Rini dan warga lainnya telah tinggal di lokasi tersebut memiliki kenangan khusus dengan Kampung Akuarium. Salah satu warga yang pertama mendiami kampung tersebut adalah Sapati. Dia pun menyesalkan penggusuran yang dilakukan Ahok, padahal dulu pasangan Jokowi-Ahok pernah berjanji saat kampanye Pilgub DKI 2012 tak menggusur kampungnya.

"Saya 30 tahun tinggal di sini, dulu waktu Jokowi mau jadi gubernur yang 20 tahun sudah tinggal di sini katanya jadi rumah sendiri. Tapi, akhirnya kami digusur juga," ungkap Sapati.

Dia melanjutkan, sikap kepemimpinan Ahok jelas sangat berbeda jauh dengan Anies. Menurut dia, Anies begitu memanusiakan warga Kampung Akuarium. Dia ingat sekali, warga langsung mendapat kiriman tumpeng begitu Anies dilantik.

Warga lainnya, Darma, menyatakan, seluruh warga Kampung Akuarium berharap, Anies-Sandi bisa memimpin dengan amanah. Selain itu, mereka juga berharap, gubernur baru bisa berkomunikasi dengan masyarakat kecil. Masyarakat paham akan penataan, tapi mereka juga ingin dilibatkan.  (Editor: Erik Purnama Putra).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement