Kamis 19 Oct 2017 16:52 WIB

Luhut Sebut Infrastruktur Rusak Penyumbang Kemiskinan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Jalanan rusak (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Jalanan rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, rusaknya infrastruktur jalan berpengaruh dengan tingkat kemiskinan suatu daerah. Kualitas infrastruktur jalan dan kemiskinan juga memengaruhi angka partisipasi murni sekolah.

"Persentase penduduk miskin mengalami penurunan meskipun masih kecil. Studi kasus penduduk miskin di Jakarta, karena infrastruktur jalan rusak sangat berpengaruh dengan PDB (Produk Domestik Bruto) kita," kata Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di hadapan peserta Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Bandar Lampung, Kamis (19/10).

Ia memaparkan, infrastruktur yang berkaitan dengan jalan di desa-desa juga berpengaruh besar dengan tingkat pendidikan warganya. "Banyak orang tidak mau sekolah lagi, karena jalannya rusak. Jadi, kualitas jalan berhubungan dengan tingkat pendidikan," ujarnya.

Menurut dia, pengentasan kemiskinan di Indonesia menjadi masalah kompleks. Pertumbuhan ekonomi nasional menurun sejak 2012 hingga 2015. Siklus ekonomi Indonesia tujuh tahunan mengalami resesi persisnya tahun 2016, namun tidak terjadi. "Ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh sampai tahun 2023, sampai hari ini cederung naik," ujarnya.

Selama ini, ia mengatakan terjadi disparitas pembangunan di bidang infrastruktur baik jalan, irigasi, dan elektrisiti yang masih berkutat di wilayah Jawa sebesar 58,4 persen, dan Sumatra 22 persen. Menurut dia, konsentrasi ekonomi di Jawa dan Sumatra akibat dari konsentrasi wilayah industri.

Ia menjelaskan tingkat kemiskinan cenderung lebih tinggi pada wilayah-wilayah terpencil yang jauh dari pusat-pusat ekonomi (Jawa dan Sumatra). Dengan struktur wilayah kepulauan cukup panjang biaya logistik yang rendah menjadi faktor penentu diversifikasi dan pemerataan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Dengan sumber daya alam yang melimpah terutama di Indonesia Timur, Luhut mengatakan akan muncul kelas menengah yang merupakan target pasar yang harus dijangkau. Karena itu, terciptanya poros maritim yang bisa mendorong penurunan biaya logistik, sehingga menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan pemerataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement