Rabu 18 Oct 2017 14:51 WIB

Sandi: Kami Diberi Mandat untuk Hentikan Reklamasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno berbincang disela rapat pengenalan SKPD di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10).
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno berbincang disela rapat pengenalan SKPD di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, masyarakat telah memberikan mandat kepada dirinya dan Gubernur Anies Rasyid Baswedan untuk menghentikan reklamasi di Pantai Utara Jakarta. Ia juga mengatakan akan bertemu dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk membahas masalah ini.

"Kita tahu tuntutan masyarakat dan mandat kita menghentikan reklamasi," kata Sandi di Jakarta Timur, Rabu (18/10).

Sandi mengatakan, ia tidak ingin keputusan reklamasi diambil secara tergesa-gesa. Menurutnya selain untuk kemajuan bangsa, reklamasi juga harus berdampak baik bagi masyarakat. Sandi juga mengatakan akan bertemu dengan Menko Kemaritiman untuk membahas hal tersebut.

"Pertemuan dengan dengan Menko Kemaritiman Pak Luhut, kita sama- sama memiliki niat yang baik," ujarnya.

Ia menginginkan semua proses terbuka, dan masih ada pertanyaannya yang belum dijawab.

"Ada pertanyaan pasti, lapangan kerja berapa yang diciptakan di sana dan kajiannya belum ada. Untuk siapa tempat itu, bagaimana pendidikan anak-anak ini, apakah gedung rusak akan terbantukan. Kita memimpin untuk semua bukan segelintir orang," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghentikan proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Luhut dalam acara "Coffee Morning" dengan wartawan di Jakarta, Selasa (17/10) hanya mengingatkan agar Anies merealisasikan janji kampanyenya itu sesuai aturan yang berlaku.

"Kalau sesuai aturan ya kita ikuti. Tidak ada kepentingan saya di situ. Kalau aturannya memang demikian, kita hidup dengan aturan, bukan emosi dan sekadar wacana. Saya sesuai kewenangan saya ya saya kerjakan. Kalau mau dia hentikan, dia batalkan, ya silakan saja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement