Rabu 18 Oct 2017 08:06 WIB

Gubernur dan Wakil Gubernur DIY akan Gelar Pesta Rakyat

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) didampingi istri GKR Hemas (kedua kiri) dan Sri Paduka Paku Alam X (kanan) didampingi istri.
Foto: Antara/ Puspa Perwitasari
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) didampingi istri GKR Hemas (kedua kiri) dan Sri Paduka Paku Alam X (kanan) didampingi istri.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam X telah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DI Yogyakarta periode 2017-2022. Atas pelantikan itu, pesta rakyat akan diselenggarakan sebagai perayaan yang akan digelar mulai Jumat (20/10) dengan tajuk mangayubagyo pelantikan.

Sekda DIY, Gatot Saptadi mengatakan, Sultan dan Paku Alam berkomitmen melibatkan masyarakat dan semua komponen DIY, yang ingin menyampaikan suka citanya atas pelantikan tersebut. Karenanya, pada 20 Oktober 2017 nanti, akan digelar open house di Bangsal Kepatihan sekitar pukul 08.00-11.00.

"Dipersilahkan masyarakat luas yang ingin mengungkapkan suka citanya, teknis seperti open house Lebaran tapi mungkin nanti akan ada tumpeng," kata Gatot, Selasa (17/10).

Bahkan, ia mempersilahkan masyarakat untuk membawa kendaraannya, selama tidak menghalangi jalannya mangayubagyo yang dapat diartikan turut bersuka cita. Tidak cuma itu, rangkaian mangayubagyo pelantikan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan setelah open house.

Setelah di Kota Yogyakarta, pada 21 Oktober 2017 pagi akan ada mangayubagyo di empat kabupaten yaitu Sleman, Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo. Malamnya, ada ada pertemuan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan tokoh-tokoh masyarakat dan SKPD di Pura Paku Alaman.

Pada 22 Oktober malam akan ada gelar budaya, lalu doa lintas agama pada 24 Oktober di Sasono Hinggil, dan gelar budaya kembali pada 25 Oktober 2017. Gatot menambahkan, GKR Hemas berpesan agar masyarakat luas bisa dilibatkan, jadi jangan membuat hal-hal yang bisa membuat kurang nyaman.

"Ini bagian dari kesukacitaan kita semua karena Sultan masih bisa mengemban tugas untuk lima tahun ke depan, jadi masyarakat terbuka saja untuk datang, PKL pun silahkan saja tentu dengan rambu-rambu yang pas, tapi untuk syukuran, selamatan silahkan, pokoknya ikut merayakan," ujar Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement