REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pertarungan ala gladiator yang melibatkan pelajar di Kota Sukabumi dinilai sudah lama terjadi. Fenomena yang memprihatinkan ini baru terungkap setelah rekaman video terkait pertarungan tersebut viral di media sosial (medsos).
Sebelumnya, masyarakat Sukabumi dihebohkan dengan munculnya rekaman video yang memperlihatkan pertarungan satu lawan satu ala gladiator antara para pelajar SMP. Kasus tersebut kini tengah ditangani Polres Sukabumi Kota.
"Adanya kasus ini membawa hikmah karena kegiatan sudah lama dan terungkap ketika viral," terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dudi Fathul Jawad kepada wartawan Senin (16/10). Oleh karena itu kata dia disdik langsung bergerak mengecek langsung ke sekolah-sekolah yang diduga terlibat dalam pertarungan ala gladiator.
Dudi menerangkan, rekaman video mengenai pertarungan pelajar ini hanya satu yang benar yang melibatkan SMP 6 Muhammmadiyah dan SMP 6 Sukabumi. Hal ini kata dia didasarkan keterangan masing-masing sekolah. Sementara itu kata dia satu video lainnya yang beredar di medsos dipastikan bukan pelajar melaikan alumni.
Menurut Dudi, Disdik juga akan mengumpulkan semua kepala sekolah mulai dari sekolah dasar (SD) hingga SMP. Mereka kata dia akan diberikan materi mengenai upaya pembinaan dan perlindungan anak yang diberikan oleh sejumlah instansi terkait seperti polisi, badan narkotika nasional (BNN), dan lembaga terkait lainnya.
Targetnya kata Dudi, aksi pertarungan ala gladiator ini harus dihentikan. Ia mengatakan kasus ini pun telah ditangani polisi sebagai bagian dari penegakan hukum dan mencegah terulang kembali kasus tersebut.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Sukabumi Wanwan Hilwana menambahkan, setelah kasus pertarungan ini terungkap sekolah langsung memberikan pembinaan kepada para siswa. "Sebanyak enam orang siswa yang terlibat telah dipanggil orangtuanya dan diminta tidak mengulangi lagi perbuatannya," imbuh dia.
Selain itu lanjut Wanwan, sekolah juga memberikan sanksi skors selama seminggu kepada enam pelajar. Dalam masa skors ini kata dia pelajar diberikan tugas belajar di rumah dalam pengawasan orangtuanya masing-masing.
Wanwan menerangkan, sekolah juga memberikan pembinaan secara rutin pada momen upacara bendera. "Pada Senin ini aparat kepolisian dari Polres Sukabumi Kota memberikan pembinaan di sekolah," kata dia.
Diterangkan Wanwan, ia berharap kasus pertarungan pelajar ini bisa dihentikan. Terlebih kata dia sebelumnya tidak ada permasalahan antara SMP 6 Sukabumi dengan SMP Muhammadiyah. Informasi yang diperolehnya kata dia adanya aksi pertarungan ini karena keterlibatan alumni di sekolah lain.