REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Umar Mukhtar
JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Bupati Trenggalek Emil Dardak secara terpisah mendatangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10).
Djarot yang tiba pada pukul 11.15 mengaku sebelumnya telah dihubungi Megawati dan diminta untuk menemui presiden kelima RI itu. Ia tidak menampik, pertemuan tersebut memang terkait dengan pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur pada 2018.
Ia enggan membeberkan masukan seperti apa yang dia sampaikan kepada Megawati. "Masukannya apa, ya, itu untuk beliau (Megawati). Saya saja ngomong berdua. Pak Erico (Wasekjen PDIP Erico Sotarduga) enggak ikut," kata dia.
Djarot juga tidak menampik, pertemuannya dengan Mega juga membahas soal tiga nama yang hendak diusung PDIP, yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini. "Saya sampaikan ke beliau apa adanya. Tergantung beliau, mungkin akan dirumuskan lagi," ujar Gubernur DKI yang masa jabatannya akan habis pada pukul 24.00 WIB semalam.
Djarot memiliki pengalaman politik yang lama di Jawa Timur. Dia pernah menjabat wakil ketua bidang kaderisasi di DPD PDIP Jawa Timur. Selain itu, dia juga pernah menjadi wali kota Blitar selama 10 tahun, dari 2000 sampai 2010.
Djarot mengaku tidak tahu-menahu apakah dia akan dicalonkan PDIP untuk maju pada pilgub Jatim 2018. Dia menolak mengomentari lebih jauh soal pilgub Jatim 2018. Namun, yang pasti, lanjut Djarot, pertemuannya dengan Megawati membahas beberapa hal terkait DKI.
"Saya fokus dulu menyampaikan tentang tugas yang sudah kita kerjakan di Jakarta. Yang lain, saya belum tahu," ujar dia.
Bupati Trenggalek Emil Dardak yang tiba pada pukul 12.55 mengatakan, pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membahas di antaranya soal pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Emil mengatakan, Megawati sedang mengumpulkan berbagai informasi mengenai pilgub Jatim 2018.
"Beliau kan pemimpin besar, jadi kami memahami beliau ingin menyerap 'energi' terkait Jatim. Kami mewakili selatan diminta untuk menyampaikan perkembangan apa yang terjadi di lapangan," tutur dia seusai bertemu Megawati.
"Saya pikir dalam konteks pilgub Jatim ini adalah bagian dari proses beliau untuk mengumpulkan semua energi dengan menghadirkan kami ini ke kediaman beliau," kata Emil yang mengaku baru pertama kali ini diundang ke kediaman Megawati.
Emil juga menuturkan, pertemuan tersebut juga membahas peta politik di Trenggalek terkait upaya pemenangan calon dari PDIP pada pilgub Jatim 2018. Namun, dia mengaku tidak tertarik untuk maju dalam bursa pencalonan pilgub Jawa Timur 2018. Suami dari artis Arumi Bachsin ini ingin berfokus mengemban amanah yang diberikan PDIP sebagai bupati Trenggalek.
"Saya, terus terang, selama ini tidak pernah berorientasi ke arah sana (gubernur Jatim) sama sekali. Jadi, kalau ditanya memahami sinyal (pencalonan dirinya), tentunya radar saya belum saya nyalain," kata dia.
Secara terpisah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, keputusan PDIP terkait sosok yang dipilih untuk maju pada pilgub Jawa Timur 2018 harus diterima dengan lapang dada oleh orang pilihan partai tersebut. Sebab, pilihan partai didasarkan pada harapan dan kehendak rakyat.
Hasto juga mengungkapkan, DPP PDIP telah menerima masukan dan pertimbangan dari berbagai pihak terkait pencalonan di pilgub Jatim 2018. Megawati selaku ketua umum pun akan menentukan sosok terbaik sebagai calon gubernur Jatim pada pilkada serentak 2018.
Untuk diketahui, hari ini (15/10), DPP PDIP akan mengumumkan calon yang akan diusung untuk maju pada gelaran pilgub Jawa Timur dan Sulawesi Selatan 2018. (Tulisan ini diolah oleh Nina Ch).