Kamis 12 Oct 2017 17:03 WIB

THR Sriwedari Tutup, Ini Komentar Wali Kota Solo

Rep: Andrian Saputra/ Red: Endro Yuwanto
Seorang pengunjung duduk di area hiburan musik Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari, Kamis 12/10).
Foto: Republika/Andrian Saputra
Seorang pengunjung duduk di area hiburan musik Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari, Kamis 12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi keputusan manajemen Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari yang memilih menutup tempat hiburan legendaris di Kota Solo itu. Manajemen THR memutuskan tutup mulai 4 Desember 2017 mendatang.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menghentikan perpanjangan sewa lahan THR di Srewedari lantaran lokasi tersebut akan dibangun masjid raya dan ruang terbuka hijau. Sebagai solusinya, Pemkot Solo menawarkan manajemen THR agar menyewa lahan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Meski begitu, manajemen THR menolak lantaran keberatan dengan ketentuan sewa yang ditetapkan oleh Pemkot Solo.

"Ya kalau mau di Jurug aturannya begitu, ada pemanfaatan aset. Kontraknya empat tahun tapi bisa diperpanjang lagi," ujar Rudyatmo di Balai Kota Solo pada Kamis (12/10).

Manajemen THR Sriwedari keberatan dengan ketentuan Pemkot Solo yang menetapkan durasi kontrak sewa lahan di TSTJ selama empat tahun. Manajemen THR juga keberatan dengan tingginya pajak tempat hiburan yang ditetapkan.

Misalnya untuk tiket masuk THR seharga Rp 15 ribu, kata manajemen THR Sriwedari, dikenakan pajak sebesar 25 persen. Sedangkan, untuk tiket permainan Rp 8 ribu dikenakan pajak sebesar 35 persen. Di sisi lain, nilai sewa lahan di TSTJ jauh lebih tinggi dibanding nilai sewa lahan di Sriwedari.

Manajemen THR keberatan karena sewa lahan seluas 2 hektare di TSTS ditetapkan sebesar Rp 600 juta per bulan. Sedangkan, nilai sewa lahan kurang dari 1 hektare di Sriwedari, manajemen THR hanya membayar Rp 38 juta per tahun. Manajemen THR pun tak yakin pengunjung di TSTJ akan seramai seperti di Sriwedari.

Meski telah menjadi ikon Kota Solo, Rudyatmo angkat tangan dengan nasib THR Sriwedari pascabatas pengosongan lahan di Srewedari hingga 31 Desember nanti. "Ya kalau sekarang mau pindah ke mana saya enggak tahu," katanya.

THR Sriwedari menjadi tempat hiburan legendaris di Kota Solo sejak 32 tahun silam. Dengan menyuguhkan berbagai permainan bagi pengunjung, pagelaran seni dan musik, THR Sriwedari menjadi lokasi favorit bagi warga Solo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement