Rabu 11 Oct 2017 06:32 WIB

Wartawan Pekalongan Gelar Aksi Tolak Kekerasan di Banyumas

Aksi kekerasan yang dilakukan polisi dan satpol PP, saat membubarkan aksi demonstrasi penolakan pembangunan PLTP Baturaden, Senin (9/10) malam.
Foto: istimewa/doc pwi banyumas
Aksi kekerasan yang dilakukan polisi dan satpol PP, saat membubarkan aksi demonstrasi penolakan pembangunan PLTP Baturaden, Senin (9/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Belasan wartawan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berunjuk rasa di halaman Markas Kepolisian Resor setempat menolak aksi kekerasan yang terjadi di wilayah hukum Polres Banyumas, Selasa.

Aksi solidaritas dari belasan wartawan tersebut dimulai dengan jalan kaki sekitar 100 meter sebelum halaman Mapolresta Pekalongan.

Sambil membawa sejumlah poster berisi kencaman, para awak media berjalan kaki sambil menyanyikan Lagu Indonesia Raya menuju ke Mapolresta Pekalongan.

Sesampai di pintu gerbang halaman mapolres, para wartawan langsung ditemui Wakil Kepala Polres Kota Pekalongan Komisaris Polisi Kristanto, serta Kepala Satuan Intelijen AKP Mandala.

Setelah berorasi, para wartawan yang terdiri atas dari media elektronik dan cetak tersebut menggelar aksi keprihatinan dengan cara meletakkan kartu pers dan alat kerja seperti kamera foto.

Waka Polres Kota Pekalongan Kompol Kristanto mengatakan bahwa selama ini, polresta menjalin komunikasi antara pihak polisi dan awak media dengan baik.

Koordinator aksi, Suyono, mengatakan aksi wartawan ini sebagai bentuk keprihatin atas kejadian kekerasan di Banyumas.

"Oleh karena, kami minta para pelaku diproses hukum. Tindakan oknum di Banyumas adalah pelecehan yang berlebihan terhadap prosesi jurnalis. Kami juga terima kasih dukungan Polres Kota Pekalongan," katanya.

"Selama ini tidak pernah terjadi permasalahan, semua berjalan dengan baik. Semoga ke depan juga terusu seperti ini," katanya.

Terkait kasus kekerasan pada wartawan Metro TV di Banyumas, ia mengatakan kasus tersebut sudah ada yang menangani dan ada penindakan oleh Polres Banyumas.

"Saya jamin di Pekalongan tidak akan ada kasus seperti itu. Kita akan terus jalin komunikasi dengan baik bersama wartawan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement