REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkap kecenderungan partainya mendukung Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018 mendatang. Meskipun, menurutnya akar rumput PPP dan tokoh ulama di Jawa Timur terbelah antara mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) atau Khofifah.
"Ada juga yang menginginkan kita ke Gus Ipul tetapi kalau kita bicara daerah basis seperti Madura dan lain-lain, lebih menghendaki ke Khofifah. Nah ini yang harus kami timbang-timbang, masalahnya posisi hari ini kalau ibarat timbangan lebih berat ke Khofifah," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (10/10).
Arsul mengatakan, dukungan kepada Khofifah juga atas permintaan Khofifah kepada PPP sebagai salah satu partai Islam berbasis nahdliyin di Jawa Timur. Sebab Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga berbasis Nahdliyin telah lebih dahulu menyatakan mendukung Gus Ipul.
"Khofifah memang meminta dukungan dari PPP karena bagaimanapun di Jatim itu PPP juga partai Nahdliyin, kalau PKB sebagai partai Nahdliyin sudah ke Gus Ipul kan, Bu khofifah juga menginginkan untuk menunjukan juga bahwa dia didukung oleh partai berbasis Nahdliyin," ujar Anggota Komisi III DPR tersebut.
Karena itu juga ia mengungkap, PPP siap berkoalisi dengan partai politik lain di Jawa Timur untuk mengusung Khofifah, termasuk juga partai nonpendukung Pemerintah. "Ya kita ini siap berkoalisi dengan siapa saja, di beberapa daerah juga PPP koalisi dengan Gerindra, Demokrat, nggak masalah. bagi kita yang penting koalisi ini tidak berarti di pilpres harus koalisi dgn ini kalau capresnya beda," kata Arsul.
Sementara untuk calon wakil dari Khofifah, PPP menyerahkan nama calon diajukan oleh Khofifah sendiri. Namun demikian, PPP telah menyampaikan agar sosok calon wakil Khofifah adalah nasionalis religius untuk menyeimbangkan Khofifah.
"Karena Ibu Khofifah dalam dikotomi tadi adalah religius nasionalis, maka kita sarankan cawagubnya nasionalis religius begitu supaya berimbang. Sama kayak Jabar. tapi ya itu terserah Bu Khofifah. dia berikan dulu alternatifnya," ujarnya.