Selasa 10 Oct 2017 07:08 WIB

Warga DKI Harus Dilibatkan di Proyek Reklamasi Teluk Jakarta

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Foto udara pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta bulan Mei 2017 (ilustrasi)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Foto udara pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta bulan Mei 2017 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih dirasa harus pintar memainkan perannya untuk tetap melanjutkan moratorium pulau reklamasi teluk Jakarta tanpa menyinggung perasaan pemerintah pusat. Peran warga Jakarta dianggap sebagai kunci utama untuk hal itu.

"Yang harus dimainkan dengan pintar itu, bagaimana moratorium tetap dilakukan tanpa menyinggung perasaan pemerintah pusat," ungkap pengamat tata kota Nirwono Yoga kepada Republika.co.id, Senin (9/10).

Kunci utama agar hal tersebut terealisasi, menurut Nirwono, juga berada di tangan warga DKI Jakarta itu sendiri. Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ia harap dapat berpihak kepada apa yang diinginkan warganya kelak.

"Dia kan Gubernur DKI (nantinya), sudah seharusnya berpihak dengan apa yang diinginkan warga DKI. Nah, pemerintah pusat bisa melihat itu sebagai suatu contoh yang bagus," kata Nirwono.

Contoh yang bagus menurut dia adalah bagaimana nantinya warga masyarakat dapat terlibat dalam pembangunan. Selain itu, akan menjadi contoh yang bagus pula jika Anies-Sandi mendengarkan aspirasi dari warganya. "Selama ini kan yang dilakukan justru sebaliknya," ujar dia.

Menurut Nirwono, selama ini dalam proyek pulau reklamasi itu, warga masyarakat Jakarta justru hanya dijadian penonton saja. Mereka tak dilibatkan dalam mengambil keputusan, yang terjadi hanya antara pemerintah daerah dengan pengembang.

"Masyarakat hanya dijadikan penonton saja. Deal-dealannya lebih kepada antara DPRD, Pemda, dengan pengembang. Jadi, keterlibatan masyarakat ini yang menurut saya juga seharusnya dipertimbangkan," tutur Nirwono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement