Ahad 08 Oct 2017 20:19 WIB

Kang Abik : Indonesia Punya Hubungan Panjang dengan Turki

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia dan Turki dinilai punya hubungan panjang. Selain dengan Aceh, ada hubungan positif lain yang masih membutuhkan pembuktian

Menjawab pertanyaan soal sejauh mana pengetahuan soal hubungan sejarah Indonesia dengan Turki, novelis Habiburrahman El Shirazy mengatakan kaitan yang paling umum Turki dengan Indonesia adalah Aceh. Yang terbaru adalah soal Pangeran Dipenogoro atau Sentot Ali Basyah. Basyah atau Pasha adalah nama dari Turki.

Ada juga teori yang menyebut Wali Sanga bukanlah dai yang dakwah tanpa koordinasi, tapi ada yang mengelola sehingga dakwah mereka berdampak dahsyat. Konon, ada koordinasi di satu khalifah entah Turki Utsmani atau khalifah di Baghdad kala itu.

''Dengam dakwah yang rapi, Wali Sanga tidak mungkin sporadis. Namun ini tentu masih perlu pembuktian sejarah,'' kata Kang Abik dalam bedah novel 'Api Tauhid' di Sekolah Islam Insantama Bogor, Ahad (8/10).

Selain itu, juga hubungan Turki dan Indonesia melalui ibadah haji. Zaman dulu, jamaah haji berangkat ke Tanah Suci mempakai kapal. Di zaman Belanda, para haji sangat ditakuti. Sebab mereka bertemu berbagi orang di Tanah Suci.

Dalam interaksi di Tanah Suci, jamaah haji tentu bicara dan berdiskusi dengan Muslim dari berbagai negara. Belanda khawatir bila mereka mendapat inspirasi gerakan melawan kolonialisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement