REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna membantu masyarakat Jakarta, Kartini Perindo membagikan 300 paket beras gratis kepada masyarakat di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (4/10). Bantuan itu dibagikan kepada warga yang tergolong tidak mampu, masing-masing paket seberat 2,5 kilogram.
Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Kartini Perindo, Eva Mutia merinci pembagian 300 paket beras gratis dilakukan di Jalan Peta Selatan Kampung Bulak Teko RT 06/08, Kalideres, Jakarta Barat. Kegiatan ini, ujarnya, merupakan bentuk komitmen organisasi sayap Partai Perindo tersebut dalam membantu masyarakat kecil.
Kartini Perindo yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan anak, merupakan organisasi sayap Partai Perindo. "Setiap minggunya ada dua agenda baksos. Sebulan bisa mencapai 4-5 ton beras yang kami bagikan," kata Eva dalam rilisnya, Rabu (4/10).
Dia menjelaskan, upaya Kartini Perindo membantu warga, sejalan dengan visi dan misi program partai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bakti sosial tersebut diharapkan dapat meringankan pengeluaran keluarga dan selanjutnya dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya yang bermanfaat.
Eva menambahkan, acara baksos merupakan agenda rutin Kartini Perindo. Rencananya setelah di Jakarta Barat kegiatan serupa juga akan digelar di Bogor, Jakarta Utara, dan Bekasi.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan mengatakan Perindo memiliki tujuan untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia. Sehingga, sejumlah kegiatan dilakukan seperti merevitalisasi perahu nelayan, pemberian gerobak gratis bagi pedagan UMKM, hingga pemberian beras gratis.
Hingga 2019 nanti, Sahrianta memastikan kegiatan ini akan terus berlangsung dan mendekatkan Perindo pada masyarakat luas. Sehingga peran aktif Perindo dapat dinikmati oleh warga.
Warga Kelurahan Kalideres RT 06 RW 08, Jakarta Barat tampak antusias mendapat beras gratis dari Kartini Perindo. Wiwin (42) salah seorang warga yang mendapat beras gratis dari Kartini Perindo mengaku sangat terbantu dengan adanya pembagian beras tersebut.
"Sangat membantu, apalagi harga beras kan juga sekarang mahal," tuturnya.
Wiwin mengaku biasa membeli beras seharga Rp 9.000 per kilogram untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Untuk itu dengan adanya pembagian beras tersebut dirinya mengaku sangat terbantu karena mengurangi pengeluaran. "Lumayan hemat bisa sampai Rp 30.000," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
