Selasa 03 Oct 2017 18:11 WIB

Bakal Ada Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di Jabar

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kehadiran Jalan Siliwangi dan Jalan Pajajaran memang menginspirasi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengaku akan melakukan langkah serupa seperti Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menghadirkan Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di Jawa Barat.

"Mudah-mudahan peristiwa ini disusul di Surabaya lalu di Jawa Barat, mungkin Surabaya mungkin nanti ada Jalan Siliwangi, nanti disusul di Jawa Barat Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk," kata Aher yang ditemui usai peresmian Jalan Siliwangi dan Jalan Pajajaran, Selasa (3/10).

Ia menilai, sudah tidak saatnya lagi mempertahkan isu-isu emosional dari masa lalu, termasuk mengungkit-ungkit peristiwa, perang atau Pasunda Bubat. Apalagi sebagai bangsa, Aher merasa ada tanggung jawab bersama membangun Indonesia bagi siapa saja elemen bangsa.

Aher menegaskan, tidak boleh lagi ada keretakan antar etnis karena semua disatukan untuk Indonesia, termasuk disatukan dengan keagamaan yang sama. Ia turut bersyukur situasi yang bertahan ratusan tahun itu dapat diterobos, oleh sosok Sri Sultan Hamengku Buwono.

"Ini adalah rekonsiliasi budaya, rekonsiliasi sejarah, rekonsiliasi antar etnis besar Jawa dan Sunda, dan tentu rekonsiliasi ini pengaruhnya sangat besar untuk persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Aher.

Senada, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengungkapkan terima kasihnya kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang telah melakukan upaya rekonsiliasi sejarah. Hal itu, lanjut Emil, diwujudkan dengan mempersembahkan dua jalan dengan nama Pajajaran dan Siliwangi.

Ia menilai, itu merupakan upaya bijak dari seorang raja Jawa yang luar biasa, dan masyarakat Sunda sangat mengapresiasi atas keputusan tersebut. Emil berharap, permasalahan psikologis sejarah yang mungkin selama ini masih ada dapat diakhiri, sehingga Jawa dan Sunda dapat melihat ke depan.

"Mudah-mudahan kami bisa membalas dengan menamakan jalan-jalan yang menghormati Yogyakarta, belum ada, tapi di Bandung sudah ada department store yang terkenal namanya Toko Jogja, minimal orang Bandung sudah sayang dengan Yogyakarta," kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement