REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kominitas Angkutan Kota Surabaya (KAKS) mengepung Kantor Gubernur Jawa Timur, Pahlawan Nomor 110, Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya, Selasa (3/10). Gabungan sopir angkot se-surabaya ini menuntut agar operasi angkutan online di Kota Pahlawan bisa dihentikan.
"Angkutan kota jaya, taksi online bubarkan," ucap salah seorang peserta aksi yang berorasi. Teriakan itu pun disambut tepuk tangan dan teriakan dukungan dari para peserta aksi lainnya.
Akibat digelarnya aksi tersebut, sepanjang ruas Jalan Pahlawan ditutup total. Bahkan, tidak ada lagi sedikit pun celah yang bisa dilalui kendaraan, akibat sesaknya angkutan kota yang berjejer di sana.
Para peserta aksi menuntut Gubernur Jatim Soekarwo atau perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa menemui dan mendengarkan aspirasi yang mereka sampaikan. Bahkan, para peserta aksi mengancam akan tetap tinggal di sana, jika tidak ada perwakilan dari Pemprov Jatim yang menemui
"Kami berangkat dari rumah untuk menemui jenengan (Gubernur Jatim) agar jenengan menemui kami. Saya tidak akan mundur kalau jenengan tidak mau menemui kami. Akan saya tunggu di sini sampai jenengan temui kami," ucap Orator.