REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diperkirakan belum dapat memenuhi target produksi gabah kering giling (GKG) yang diberikan Kementerian Pertanian pada 2017. Salah satu penyebabnya dukungan infrastruktur pertanian yang ada belum memadai untuk mendorong peningkatan produksi.
Hal ini terungkap dalam penyerahan bantuan traktor tangan Kementerian Pertanian yang diserahkan Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto, kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Semarang, Senin (2/10). Dalam kesempatan ini, Bupati Semarang, dr H Mundjirin, menyampaikan pada 2017 ini Kabupaten Semarang ditarget oleh Kementan dapat memproduksi 228 ribu ton GKG.
“Namun, karena minimnya fasilitas penunjang pertanian, di akhir 2017 ini Kabupaten Semarang diperkirakan baru mampu memproduksi 170 ribu ton GKG,” ungkapnya.
Menurut Mundjirin, berdasarkan data Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, dari 95 ribu hektare lahan pertanian di Kabupaten Semarang, 23 ribu hektare di antaranya berupa lahan persawahan.
Namun dari 23 ribu hektare lahan persawahan ini hanya sekitar 16 ribu hektare yang beririgasi teknis. Sisanya yaitu 7.000 hektare tidak termasuk karena berada di daerah kering dan merupakan lahan tadah hujan.
Selain itu, di wilayah Kabupaten Semarang ada sedikitnya 1.700 kelompok tani. Dalam mengolah lahan pertaniannya belum semua kelompok tani ini menggunakan alat traktor, dan umumnya masih manual.
Saat ini, papar dia, APBD Kabupaten Semarang juga belum mampu memenuhi fasilitas pertanian kelompok tani. Oleh karena itu bupati berharap wakil rakyat yang berada di kursi DPR RI untuk ikut membantu kebutuhan fasilitas pertanian tersebut.
“Seperti hari ini, kami mengapresiasi bantuan 15 unit traktor tangan dan lima unit pompa air untuk kelompok tani yang ada di Kabupaten Semarang oleh Kementerian Pertanian melalui wakil ketua DPR RI ini,” tandasnya.
Ia mengatakan dari jumlah keseluruhan kelompok tani yang ada di Kabupaten Semarang baru separuh yang sudah memiliki fasilitas traktor. “Jumlahnya padahal ada 1.700 kelompok tani, kesemuanya belum memiliki traktor,” ujar Mundjirin.
Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto mengatakan bantuan 15 traktor dan lima unit pompa air tersebut berasal dari Kementerian Pertanian. Bantuan ini merupakan aspirasi dari dewan.
Ia berharap dengan adanya bantuan fasilitas pertanian tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian masing-masing kelompok tani penerima manfaat.