Senin 02 Oct 2017 13:30 WIB

Bupati Bandung Instruksikan Siaga Bencana Longsor

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi pemukiman yang terancam longsor di Desa Nyalindung, Kampung Tonjong, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kondisi pemukiman yang terancam longsor di Desa Nyalindung, Kampung Tonjong, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat

REPUBLIKA.CO.ID, MARGAHAYU -- Bupati Bandung, Dadang M Naser meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung terutama yang berada di wilayah dataran tinggi agar siaga bencana longsor. Termasuk yang berada di wilayah rawan banjir untuk siaga. Hal ini terkait dengan musim penghujan yang saat ini mulai sering terjadi.

"BPBD didorong untuk siaga dan waspada bencana longsor, karena Kabupaten Bandung dinyatakan daerah bencana nomor empat di Indonesia," ujarnya kepada wartawan saat berada di Margahayu, Senin (2/10).

Menurutnya, pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan kewaspadaan. Sekaligus akan dilakukan antisipasi dan pengecekan terhadap daerah-daerah yang biasa terjadi bencana banjir dan longsor.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bandung, Nanang Witarsa mengatakan hampir mayoritas desa di Kabupaten Bandung berpotensi rawan longsor. Beberapa di antaranya seperti di Kecamatan Kertasari, Rancabali, Pasirjambu, Ciwidey, Cimenyan, Pangalengan, Ibun.

Menurutnya, pihaknya terus melakukan antisipasi dengan meningkatkan kedisiplinan kepada masyarakat agar siaga terhadap bencana longsor dan banjir. "Di wilayah (atas) jangan sampai terjadi penebangan pohon, selokan harus dibenahi dan dibersihkan," ujarnya.

Ia menuturkan, untuk wilayah di dataran tinggi pihaknya bersama instansi terkait mendorong agar jangan sampai terjadi penebangan pohon yang berpotensi terjadi longsor. Dia mengatakan, hanya beberapa desa yang relatif tidak terjadi longsor seperti di Kopo, Gajah Mekar dan Pamentasan.

Nanang menambahkan, Bupati Bandung, Dadang M Naser telah mendorong anggaran sebesar Rp 41 miliar untuk pembenahan saluran dan pembelian pohon dimasukan dalam APBD Perubahan. "Tinggal ketuk palu anggarannya (di APBD Perubahan)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement