Ahad 01 Oct 2017 20:49 WIB

Tanah Longsor Terjadi 14 Kali dalam Sehari di Tasikmalaya

Tanah longsor terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (1/10). Longsor diduga terjadi karena hujan sejak beberapa hari terakhir.
Foto: Dok BPBD Kabupaten Tasikmalaya
Tanah longsor terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (1/10). Longsor diduga terjadi karena hujan sejak beberapa hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  --  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyampaikan bencana alam tanah longsor terjadi 14 kali selama satu hari. Tanah longsor yang terjadi di Tasikmalaya tersebut tersebar di sejumlah kecamatan.

"Tercatat ada 14 musibah tanah longsor di beberapa kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, EZ Alfian kepada wartawan di Tasikmalaya, Ahad (1/10).

Alfian menyampaikan, seluruh kejadian bencana longsor terjadi di Kecamatan Salawu, Cigalontang, Bojonggambir, Puspahiang, Sodonghilir dan Taraju. Lokasi yang terbanyak terjadi longsor, kata Alfian, di Kecamatan Taraju sebanyak empat kejadian dan menimpa tiga rumah warga di Desa Kertaraharja.

"Di sana (Kecamatan Taraju) tiga rumah dan satu tempat ibadah ikut terancam apabila longsor kembali terjadi," kata Alfian.

Selanjutnya kerusakan rumah akibat longsor terjadi di Kecamatan Salawu, tercatat satu rumah rusak ringan dan 12 rumah terancam longsor susulan. Alfian menyebutkan selain kerusakan rumah, bencana tanah longsor di Kutawaringin, Kecamatan Salawu telah menyebabkan dua orang tewas dan seorang mengalami luka.

"Untuk di Kecamatan Salawu dua orang meninggal yaitu pasangan suami istri yang tertimpa longsor saat sedang tidur," ujar Alfian.

Bencana longsor di Kecamatan Cigalontang menyebabkan satu rumah warga rusak, dan empat rumah warga lainnya terancam bahaya longsor susulan.

Selain kerusakan rumah, kata Alfian, bencana longsor telah menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan di Desa Wandasari dan Padangkamulyan, Kecamatan Bojonggambir. "Di Kecamatan Puspahiang dan Sodonghilir juga merusak infrastruktur jalan, sekitar 20 meter jalan ambles," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement