Ahad 01 Oct 2017 08:50 WIB

Tujuh Orang Tewas Diduga Keracunan Gas di Bogor

Rep: Djoko Suceno/ Red: Yudha Manggala P Putra
petugas gabungan Polres Bogor, BPBD Kabupaten Bogor dan Dinas Kebakaran melakukan evakuasi korban keracunan gas, Sabtu (30/9)
Foto: Djoko Suceno
petugas gabungan Polres Bogor, BPBD Kabupaten Bogor dan Dinas Kebakaran melakukan evakuasi korban keracunan gas, Sabtu (30/9)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --Tujuh orang meninggal diduga keracunan gas di bak pengolahan trey (kardus alas telor) di Kampung Cibunar Kasdun, Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjaang, Kabupaten Bogor. Korban meninggal adalah karyawan pabrik di lokasi itu dan warga yang hendak menolong.

Peristiwa tersebut terjadi Sabtu (30/9) sekitar pukul 14.30 WIB. "Seluruh korban langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta untuk menjalani autopsi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Drs Yusri Yunus kepada para wartawan, Ahad (1/10).

Korban meninggal dunia yaitu Mulyadi (19 tahun) warga Kampung Mancak, Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Joko (30) warga Surabaya, Ade Setiawan (40) Kampung Cibunar Kasdun, Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Iwan (35), Dedi Junaedi (45), Into (38), dan Samsuri (45) meninggal di perjalanan ke puskesmas. " Seluruh korban sebelum meninggal mengalami lemas dan pingsan diduga keracunan gas," ujar Yusri.

Menurut keterangan Ahmad Holil (19), ke enam korban hendak menguras bak pembuangan limbah trey yang memiliki kedalaman empat meter. Setelah dua menit berada di dalam bak, keenam korban langsung pingsan.

Saksi kemudian meminta bantuan warga sekitar. Warga yang akan menolong juga ikut pingsan saat masuk ke dalam bak tersebut. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut.

Tak lama kemudian petugas gabungan Polres Bogor, BPBD Kabupaten Bogor dan Dinas Kebakaran melakukan evakuasi korban. Namun karena banyak kendala evakuasi kebtujuh jenazah baru bisa dilakukan pukul 21.00 hingga 01.00 WIB. " Polres Bogor masih melakukan penyelidikan penyebab tewasnya ketujuh korban," kata Yusri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement