Jumat 29 Sep 2017 09:17 WIB

Peternak di Kawasan Gunung Agung Jangan Jual Murah Ternaknya

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Hewan-hewan ternak di tempat penampungan hewan di Bali.
Foto: Kementan
Hewan-hewan ternak di tempat penampungan hewan di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Pertanian meminta para peternak tidak panik dan segera menjual ternaknya dengan harga murah. Sebab, para peternak dapat memanfaatkan lokasi-lokasi penampungan ternak sementara secara mandiri atau terkoordinir oleh Tim Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita saat mengunjungi beberapa penampungan akibat erupsi Gunung Agung Bali, Kamis (28/9). "Ada 30 titik lokasi penampungan ternak yang tersebar di lima kabupaten," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan penanganan evakuasi ternak sapi dari lokasi risiko bencana, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan kerugian peternak akibat bencana tersebut. Ditargetkan, pihaknya akan melakukan evakuasi 20 ribu ekor sapi dari wilayah terdampak. Sampai Kamis (28/9) sebanyak 2.443 ekor telah dievakuasi.

Berbagai bantuan juga diberikan termasuk lima ton pakan konsentrat, 10 ribu dosis obat-obatan, satu mobil truk untuk evakuasi ternak, pembangunan kandang, atap dan kelengkapannya, serta kelengkapan untuk identifikasi ternak. Sebagai pemerintahan teknis, Kementan akan memfasilitasi bantuan dari berbagai pihak.

 

Sejauh ini, bantuan yang telah diterima dan disalurkan yaitu pakan konsentrat sebanyak 55 ton dan sembilan unit kendaraan truk untuk evakuasi ternak. JUga tiga ton pakan hijauan (rumput) dan perlengkapan pembuatan kandang.

Namun bantuan tersebut masih kurang. Perlu sedikitnya 30 truk untuk mengevakuasi ternak yang ada. Bahkan, kebutuhan konsentrat sapi untuk satu bulan sebanyak 1.200 ton baru tersedia 60 ton. Sedangkan kebutuhan pakan hijauan sebanyak 15 ribu ton dan saat ini masih disediakan secara mandiri oleh para peternak.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement